Rakyataceh | Meureudu – Badan Pusat Statistik (BPS) Pidie Jaya mencatat angka kemiskinan daerah setempat mengalami penurun yang signifikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Berdasarkan data yang dihimpun, tahun 2013 silam angka kemiskinan Pidie Jaya sebesar 22,70 persen.
Namun perlahan Pemerintah Pidie Jaya dalam satu dakade terakhir telah mampu menekan bahkan menurunkan angka kemiskinan dari 22,70 persen menjadi 18,28 persen.
Dalam artian, sejak tahun 2014 hingga 2024 Pemkab Pidie Jaya telah mampu menurunkan angka kemiskinan dengan berbagai kebijakan program pembangunan daerah dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dijalankan selama periode tersebut hampir mencapai lima persen.
Kepala BPS Pidie Jaya Fakriadi mengatakan, berdasarkan data angka kemiskinan daerah setempat selama 10 tahun terakhir turun hampir mencapai lima persen atau tepatnya 4,4 persen.
Penurunan kemiskinan itu diketahui usia BPS melakukan survey sosial ekonomi nasional (Susenas) yang dilakukan secara rutin setiap tahunnya.
“Setiap tahun dua kali dilakukan Susenas, di Maret dan September. Sedangkan untuk perhitungan data kemiskinan Kabupaten dilakukan di Maret,” kata Fakriadi, Selasa (17/9).
Jika merujuk data terakhir angka kemiskinan Pidie Jaya tahun 2024 yang dilakukan survey pada Maret 2023, persentase kemiskinan daerah setempat telah mengalami penurunan yang signifikan dalam sepuluh tahun terakhir.
“Secara nasional besaran persentase penurunan angka kemiskinan pertahunnya rata-rata 0,50 persen. Satu persen pun susah kalau untuk penurunan angka kemiskinan,”
“Kalau Pidie Jaya bahkan pernah ada penurunan angka kemiskinannya capai 1,11 persen itu terjadi pasca bencana alam Gempa Pidie Jaya,” jelasnya. (San).
Foto : Kepala BPS Pidie Jaya, Fakhriadi.