Menu

Mode Gelap
Ramai Kombatan GAM di Aceh Barat Condong Mendukung Hakam-Ayi  Dari Aceh untuk Aceh: Dompet Dhuafa Tanam 220 Mangrove Touring Ribuan Kilometer, Bikers Honda Aceh Turut Hadiri Honda Bikers Day Regional Sumatera 2024 Hujan Tidak Menghalangi Semangat Pengukuhan Tim Pemenangan MBS di Aceh Besar Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh: Pentingnya Investasi Peringatan Dini untuk Kesiapsiagaan Bencana

DAERAH · 22 Sep 2024 14:29 WIB ·

Dosen Unimal Terapkan Teknologi Pengukur Keasinan Air untuk Petani Garam


 Tim pengabdian dosen Universitas Malikussaleh menerapkan teknologi pengukur kadar keasinan air ramah lingkungan untuk membantu petani garam di Desa Lancang Barat, Aceh Utara, memantau kualitas air secara berkala. Perbesar

Tim pengabdian dosen Universitas Malikussaleh menerapkan teknologi pengukur kadar keasinan air ramah lingkungan untuk membantu petani garam di Desa Lancang Barat, Aceh Utara, memantau kualitas air secara berkala.

ACEH UTARA – Dosen Universitas Malikussaleh (Unimal) menerapkan teknologi pengukur kadar keasinan air berbasis ramah lingkungan bagi kelompok petani garam Desa Lancang Barat, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara untuk memudahkan dalam melakukan monitoring nilai kadar keasinan secara berkala.

Ketua tim pengabdian kepada masyarakat Mutammimul Ula mengatakan, penerapan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi petani garam dalam menjaga kualitas air secara berkala sebelum panen dilakukan

“Kemudahan yang dimiliki teknologi alat ini bisa dilakukan monitoring secara jarak jauh dengan menggunkan android,” sebut Mutammimul.

Dia menjelaskan bahwa, teknologi itu juga memanfaatkan panel surya dalam mengkonversi energi listrik untuk melakukan pengecasan baterai yang digunakan sebagai sumber utama dalam mengoperasikan teknologi tersebut.

Dia berharap, teknologi pengukur kadar garam ini diharapkan dapat berdampak baik untuk petani garam sehingga dapat memberikan peningkatan pendapatan perekonomian untuk para petani di kawasan tersebut.

“Mudah-mudahan teknologi ini bisa membatu mereka, karena alat ini dilakukan bisa memantau kualiatas keasinan air secara berkala dan jarak jauh,” harap dia.

Dia menambahkan sebelum teknologi ini diterapkan, pihaknya telah melakukan studi awal ke lokasi lokasi tambak garam untuk melihat permasalahan yang dialami oleh petani garam. Dari hasil studi tersebut, lanjut dia, pihaknya mendapatkan permasalahan petani dimana selama ini mereka masih mengggunakan cara konvensional dalam melakukan pengecekan kadar garam pada setiap meja air garam yang ditampung.

“Dari hasil temua tersebut kami merancang suatu teknologi untuk memberikan kemudahan bagi para petani,”jelas dia.

Program ini dibiayai Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kami berharap penerapan teknologi dapat meningkatkan hasil panen udang petani tambak,” kata Muthamimul Ula.

Ali Hanafiah, ketua kelompok petani garam mengatakan penerapan teknologi ini sangat memberikan manfaat untuk mereka karena alat tersebut dapat dimonitoring melalui android. (ra)

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Sempat Janji Usut Tuntas, Kasus PNPM di Kecamatan Lain Bukan Lagi Prioritas Kajari Bireuen

9 October 2024 - 16:22 WIB

Satlantas Abdya Tangkap Pelaku Tabrak Lari

9 October 2024 - 14:54 WIB

Kadis PUPR Bireuen Gagas Aplikasi SISPAMPRO

9 October 2024 - 12:01 WIB

SCN Sosialisasi Program Perbantuan Medis Kepada Seluruh Kepala Ruangan di dr Fauziah Bireuen

9 October 2024 - 10:32 WIB

Istri Dokter Sukardi Diduga Dibunuh

8 October 2024 - 17:04 WIB

Dinilai Pilih Kasih, SAPA Pertanyakan Komitmen Kejari Bireuen Tangani Kasus PNPM Jeunieb

8 October 2024 - 13:17 WIB

Trending di DAERAH