RAKYAT ACEH | SIMEULUE – Pemerintah Daerah Simeulue, sajikan menu “Kuah Beulangong”, kepada menjamu masyarakat dari 138 desa di 10 Kecamatan, untuk Perayaan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu 9 Oktober 2024.
Sebanyak 25 kuah beulangong itu, yang disajikan dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, juga sekaligus untuk kegiatan peringatan Seperempat Abad kategori “Silver” hari jadi Kabupaten Simeulue Ke-25 Tahun.
Pj Bupati Simeulue, Teuku Reza Pahlevi, yang ditemui Harian Rakyat Aceh, usai pelaksanaan acara Maulid Nabi Muhammad SAW, yang digelar dilapangan terbuka alun-alun pendopo setempat.
“Perayaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, dan sekaligus dengan kegiatan peringatan seperempat abad HUT Kabupaten Simeulue. Kita sajikan menu makanan sebanyak 25 menu kuah beulangong yang kepada masyarakat,” kata Teuku Reza Pahlevi.
Dia menambahkan, untuk pertama kali menu kuah beulangong dalam jumlah banyak, yang disajikan kepada masyarakat Kabupaten Simeulue, disebabkan nuansa tradisi tersebut jarang digelar secara terbuka dalam wilayah kepuluan.
Kuah beulangong itu, salah satu tradisi budaya yang telah dilestarikan oleh masyarakat, khususnya yang ada di Provinsi Aceh, sehingga baik dalam acara-acara pemerintah di tingkat desa, kecamatan hingga tingkat Pemerintah Aceh, rutin menggelar menu makanan “kuah beulangong”.
“Menu kuah beulangong ini, mungkin yang pertama kali terbesar di laksanakan di Simeulue. Dan saya harapkan kedepannya bisa dilanjutkan oleh bupati selanjutnnya, serta saya berharap untuk masyarakat atau undangan yang tidak kebagian menu kuah beulangong, untuk dapat memakluminya, sebab selain ramai juga pertama kali digelar secara terbuka,” tutup Pj Bupati Simeulue.
Amatan Harian Rakyat Aceh, banyak tamu undangan dan masyarakat yang tidak kebagian menu kuah beulangong dan makanan, sehingga memunculkan kekecewaan dari peserta undangan yang memilih pulang, untuk makan siang serta mencari warung nasi terdekat dari lokasi acara perayaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dapur kuah beulangong itu didominasi oleh gabungam instansi tingkat Pemerintah Kecamatan dan intansi SKPK Kabupaten Simeulue, instansi sipil vertikal dan BUMN. Dan puncak kemeriahan terjadi saat rebutan makanan lainnya yang dibawa setiap instansi Pemerintahan. (ahi/hra)