JANTHO – Gampong Lamnga menjadi lokasi penting berlangsungnya Konsolidasi Tim Pemenangan Kecamatan Mesjid Raya Paslon Musannif Bersama Sanusi (MBS) nomor urut 4, pada tanggal, 16 Oktober 2024.
Fadlon, sebagai Ketua Tim Pemenangan MBS 04 Kecamatan Mesjid Raya, dalam kata sambutannya, memperingatkan dalam memilih pemimpin pada 27 November 2024 mendatang “bek meutajoe², Tapi lihat mana Paslon yang han geupeunget tanyoe.”
“Karena pengalaman di beberapa Paslon lain yang telah kita pilih, gagal dalam mewujudkan hajat utama warga mesjid raya.” Urai Fadlon sebagai Tokoh Masyarakat Mesjid Raya.
Contoh Kuala Gigieng, proyek gagal, sehingga tidak ada manfaat bagi nelayan yang menjadi sumber utama mata pencaharian warga pesisir.
“Bahkan, biasa lembu pakai tali ditarik, sekarang manusia yang berprofesi sebagai nelayan Kuala gigieng pakai tali di leher tarik bot, mengarungi pasir akibat dangkal kuala. Dan itu sampai sekarang belum ada penyelesaian. Jadi, harapan kami hanya pada nomor 4.” Ucap Fadlon penuh semangat.
Hal senada juga disampaikan oleh Muhammad, Keuchik Lamnga,
“Dari empat pasangan yang kana, Mari kita lihat toh yang ka peuget warga Lamnga, ia menyorot pemimpin yang dimenangkan dengan suara terbanyak, ketika menyampaikan aspirasi warga dalam skala Kecil berupa proyek desa 200 juta, jangankan diterima, berjumpa pun susah. Jadi, bek keunong peuget lom warga pesisir.” Sesal Keuchik Lamnga
Musannif Bersama Sanusi dalam orasi politik dihadapan seluruh tim pemenangan, relawan dan simpatisan dari kecamatan mesjid raya, menjawab dua pertanyaan dari Keuchik Lamnga mewakili keuchik dan mukim dalam kecamatan tersebut.
Saya, Musannif Bersama Sanusi akan menjawab masalah yang paparkan oleh dua tokoh mesjid raya, Insya Allah dengan taqline kami, Meupat – Meuhat dan Muslihat bisa menjawab kebutuhan warga disini.
Artinya muslihat pembangunan melibatkan masyarakat setempat, apa dan bagaimana kita bangun. Setelah diserap semua, baru kita beri kepada ahli tata bangunan.
Program lain dalam mensejahterakan rakyat miskin, Alhamdulillah kita ada menteri dari partai pendukung akan ada 3 juta rumah. Dan insya Allah ada wakil Ir Sanusi yang punya koneksi dan relasi dengan APBN yang berpengalaman di Waskita karya.
Dalam melanjutkan pembangunan Ibukota Kabupaten, kami pakai pribahasa Aceh “ta peugot yang ka reuloh – Ta Mita yang ka gadoh.”
Oleh karena itu lanjutan pembangunan kepala daerah sebelumnya. Diantaranya Rumah Sakit Umum, Karena menurut Musannif, sangat aneh Ibukota kota kabupaten tidak rumah Sakit.
Para warga secara terpisah usai acara menyampaikan harapan agar pasangan MBS terpilih, kelak dapat memajukan kota jantho agar setara dengan kabupaten lain.
“Insya Allah terwujud karena konsep pembangunan berkelanjutan yang terangkum dalam tiga taqline Meupat Meuhat Muslihat.” Jawab Musannnif disela-sela acara konsolidasi yang lebih dari seribu orang. (Rz)