RAKYAT ACEH | BLANGPIDIE -Juru Bicara Tim Pemenangan Salman-Yusran (SARAN) R. Faizin Yusuf meminta pihak Panwaslih Kabupaten Abdya untuk memeriksa Keuchik Kuta Bak Drien, Kecamatan Tangan-Tangan.
Permintaan itu terkait dugaan pemotongan insentif Tuha 8 yang mengalir untuk kegiatan Alat Peraga Kampanye (APK) calon bupati dan wakil bupati kabupaten setempat.
“Ini harus diklier-kan terkait pasangan calon (paslon) mana yang menerima APK dari Keuchik Kuta Bak Drien hasil pemotongan insentif tuha 8, apa ke nomor satu, nomor dua atau nomor tiga, perlu diperjelas kan supaya masyarakat tidak menduga-duga” kata Faizin, Rabu (6/11).
Sekretaris DPW Partai Nanggroe Aceh Kabupaten Aceh Barat Daya, R. Faizin Yusuf menjelaskan, pihaknya paslon nomor urut satu Salman Alfarisi-Yusran tidak pernah menerima APK dari Keuchik Kuta Bak Drien atau dari keuchik-keuchik lain di Abdya.
“Panwaslih harus ungkap paslon mana yang selama ini menikmatinya, ada atau itu hanya dugaan saja,” terangnya.
Selain soal pilkada, kasus itu juga bisa dilihat dari pungutan liar (pungli). Kita berharap pihak Polres Abdya melalui Satreskrim bisa menelusuri dugaan pemotongan ini.”Kalau benar bisa mengarah ke pungli,” mintanya.
Sebelumnya diberitakan insentif Tuha 8 di Gampong Kuta Bak Drien kecamatan Tangan-Tangan kabupaten Abdya diduga turut mengalir untuk kegiatan APK calon bupati dan wakil bupati kabupaten setempat.
“Insentif Tuha Lapan di potong langsung oleh salah satu oknum tuha lapan. Saya menduga untuk keperluan pendanaan APK salah satu paslon, karena yang bersangkutan aktif mengkampanyekan paslon tertentu di desa setempat,” kata salah satu perangkat desa setempat yang tidak mau namanya disebut. (mat).