LHOKSEUMAWE | RAKYAT ACEH : Dua hari sudah debat calon Walikota dan Wakil Walikota Lhokseumawe, berlangsung. Namun, hingga saat ini masih ditutupi keterbukaannya. Kok bisa ? Ini tentu saja, setelah Ketua KIP Lhokseumawe, Abdul Hakim, Senin 11 November 2024, giliran mengalihkan ke sekretariat KIP setempat.
Ironis bukan ? Padahal sebelumnya, Abdul Hakim “Nyasar” ke Event Organizer (EO) saat wartawan bertanya seusai debat Walikota dan Wakil Walikota Lhokseumawe, di Gedung IAIN Nahrasiyah.
“Semua dana tersebut include pada EO. Kecuali honor panelis dan perumus sama KIP,” jawab Abdul Hakim, menjawab Rakyat Aceh, Minggu 10 November 2024.
Sekretariat KIP jadi sasaran susulan. Bukankah ini terkesan plin plan ataukah tak berani mengungkap ke public dana debat yang menyedot anggaran pos hibah mencapai 22 milyar dari APBD Lhokseumawe itu.
Bukankah? Anggaran debat memiliki perencanaan anggaran untuk memastikan dana digunakan secara maksimal dan efektif ? Tetapi inilah jawaban Ketua KIP Lhokseumawe.
“ Ini semua ada di sekretariat. Nanti bu Yuni akan mengklarifikasi,” kata Abdul Hakim sembari menyebutkan urusan anggaran semua tahapan dan kegiatan ada mekanisme penarikan dan pertanggung jawaban,” katanya Senin 11 November 2024 pukul 09.19 WIB via Whatsapp kepada Rakyat Aceh.
Seperti pemberitaan sebelumnya, KIP Lhokseumawe, kompak diam terkait anggaran debat walikota dan wakil walikota Lhokseumawe, mencakup kebutuhan anggaran buat sewa gedung, dekorasi, publikasi live, kue, makan dan pihak keamanan.
“Tanyakan kepada EO. karena semua penyelenggaraan umum debat itu ditangani atau dilaksanakan oleh EO,” ujar Abdul Hakim.
Giliran EO debat calon Walikota dan Wakil Walikota Lhokseumawe, dikonfirmasi Rakyat Aceh, Minggu sore, Basri belum memberikan jawaban. Bahkan, sampai Senin ini masih bungkam. Atau sama-sama lebih baik tidak membuka soal anggaran debat ? Adakah, kong kali kong menutup publikasi soal anggaran itu ?
Sementara itu, saat debat berlangsung sebanyak 183 personil aparat keamanan dari jajaran Polres Lhokseumawe, dikerahkan, kata Kabag Humas, Salman Alfarasi dalam siaran persnya. (ung)