LHOKSEUMAWE|RAKYAT ACEH : Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Lhokseumawe, Abdul Hakim “ gerah” dengan pemberitaan upaya membuka rincian anggaran debat paslon Walikota dan Wakil Walikota Lhokseumawe, di gedung IAIN Nahrasiyah, Sabtu lalu.
“ Hana selesai2 lom peukara nyan” tulis Abdul Hakim via Whatsapp, Selasa 11 November 2024.
“Saya liat kab/kota lain uda menyelenggarakan debat pertama nga melapor rincian ke media. Knapa yg di Lhokseumawe heboh,” tambahnya.
Pesan datang dari Abdul Hakim itu, tidak terlepas dari Basri yang disebutkan sebagai EO oleh sang Ketua KIP Lhokseumawe, “mulai” buka suara kepada Rakyat Aceh, Selasa.
Abdul Hakim, mungkin lupa atau tidak tahu (maaf-red) kenapa berita itu-itu saja diulas. Ya, seperti rincian anggaran debat paslon ini yang kami nilai cukup wah ! mencapi Rp 447 juta sekali debat.
Nilai sebuah berita itu harus actual, eskslusif, tokoh , magnate, baru, misi, unik, trend dan mencerahkan maupun member solusi. Inilah, pedoman kalangan wartawan memburu berita.
Hanya EO Atur Acara
Sementara itu, Basri membenarkan dirinya sebagai EO. Tetapi menyangkut anggaran berikut rincian yang dipergunakan untuk debat Walikota Lhokseumawe tidak tahu.
“ Saya hanya bagian mengatur acara saja. Urus sana sini agar debat berlangsung sukses,” kata Basri, sekira pukul 12.03 WIB.
“Lebih jelasnya, bapak tanya aja sama Eksekutif Manager EO langsung,” ujar Basri sembari menyebutkan berinisial MN dan melampirkan nomor kontak.
Tertutup, Potensi Korupsi
Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA), Alfian menilai berlarut-larut dibukanya rincian anggaran debat paslon Walikota dan Wakil Walikota Lhokseumawe, kepada public, tidak tertutup kemungkinan potensi korupsi.
“ Tertutup, cenderung korupsi. Realisasinya potensi sekali menyimpang,” kata Alfian.
Hal ini tentu tidak terlepas, tambah dia, tiap even penyelenggara pemilu, KIP jelas berperan. (ung)