LHOKSEUMAWE|RAKYAT ACEH: Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe, Abdul Hakim, sudah membuka kran penggunaan dana debat perdana calon Walikota dan Wakil Walikota Lhokseumawe. Hanya saja, Basri selaku EO hingga empat hari acara telah berlangsung diam seribu bahasa.
Adakah rasa khawatir bagi Basri selaku Event Organizer (EO) untuk membuka secara gamblang penggunaan anggaran Rp 447 juta pada debat perdana calon Walikota Lhokseumawe ?
Bisa jadi demikian. Maka patut menjadi bahan pertanyaan. Bagaimana bisa, Basri selaku EO diam seribu bahasa. Bukankah keterbukaan informasi anggaran debat ke public sudah sewajarnya.
Mengingat debat empat paslon Walikota dan Wakil Walikota yang berlangsung di Gedung Serba Guna IAIN Nahrasiyah, Sabtu lalu, menggunakan uang Negara cukup banyak.
Debat Paslon, tentu memiliki rincian rencana penggunaan anggaran. Baik itu dana sewa gedung, kue dan makan buat undangan, sewa sound, publikasi dan lainnya. Tentu tak lepas dari pajak..
Ketua KIP Lhokseumawe, Abdul Hakim saat ditanya kenapa EO masih bungkam ? . “Tidak tau juga, ” tulisnya via Whatsapp, Senin siang.
Rakyat Aceh, kembali kontak nomor Basri selaku EO, Selasa pukul 10.18 WIB tidak merespon. Begitu pula beberapa waktu sebelumnya, dikirim pesan konfirmasi, tak jawab juga. Benar-benar aneh.
Seperti pemberitaan sebelumnya, Pemerintah Lhokseumawe, memplot dana hibah Rp 22 miliar melalui APBK untuk penyeleggaraan Pilkada Walikota dan Wakil Walikota.
Sedangkan anggaran debat paslon, KIP menyebutkan Rp 447 juta, penunjukan EO Untuk melakukan pembayaran ditransfer langsung kerekening penyedia barang/jasa dengan dilengkapi dokumen tagihan.
“Semua dana tersebut include pada EO. Kecuali honor panelis dan perumus sama KIP,” jawab Abdul Hakim.
Debat perdana berjalan sukses. Dan ada 183 personi jajaran Polres Lhokseumawe, amankan debat, kata Salman selaku Kabag Humas dalam keterangan tertulisnya. (ung)