Rakyat Aceh|Meureudu –
Debat Publik kandidat Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi-Hasan Basri dan Said Mulyadi-Said Anwar, yang diselenggarakan KIP setempat berjalan sukses.
Pasangan Said Mulyadi-Saiful Anwar tampil memukau dengan pemaparan visi-misi dan program kerja lima tahun mendatang yang menjawab akar persoalan Pidie Jaya serta menangkis setiap pertanyaan paslon lawan dengan santai dan tenang yang selaras dengan kondisi objektif dan pencapaian daerah selama ini.
Sebaliknya, paslon Sibral Malasyi-Hasan Basri tampak belepotan dalam menjawab pertanyaan penajaman visi-misi dari penelis maupun menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh paslon Said Mulyadi-Saiful Anwar.
Paslon Sibral Malasyi-Hasan Basri, dalam debat publik yang digelar 16 November 2024 di gedung DPRK Pidie Jaya, tidak mampu memaparkan langkah kongkrit tentang untuk perubahan Pidie Jaya. Meraka hanya sibuk mencari-cari kesalahan dari paslon lain.
” Seharusnya dalam debat, Paslon harus mampu menjabarkan dan mendalami visi dan misnya secara kongkrit apa yang akan dilakukan untuk pembangunan Pidie Jaya lima tahun mendatang. Dalam setiap sesi debat yang saya simak, paslon 01 hanya sibuk mencari kesalahan pihak lain, bukan mengkritisi visi dan misinya,” ujar Anwar salah satu masyarakat yang ditemui media ini usai debat berlangsung.
Hal senada juga diutarakan Idris l, warga Pidie Jaya lainnya yang menyaksikan debat secara live streaming di kanal youtube. Menurut dia, dalam penyampian visi dan misi pasangan calon, Said Mulyadi dan Saiful Anwar tampak lebih teratur.
Visi dan misi serta program kerja yang diusung Said Mulyadi dan Saiful Anwar untuk Pidie Jaya, lebih mudah dicerna dibandingkan dengan apa yang disampaikan oleh Sibral Malasyi-Hasan Basri.
Pasang Sibral Malasyi-Hasan Basri, ungkap Idris, tampak seperti tidak memiliki konsep untuk membangun Pidie Jaya. Mereka lebih kepada hanya ingin memimpin Pidie Jaya, tetap tidak memiliki strategi yang pas dalam membangun setiap lini kehidupan masyarakat Pidie Jaya.
” Dalam perspektif saya, Said Mulyadi-Saiful Anwal lebih unggul dalam menawarkan solusi atas persoalan- persoalan Pidie Jaya saat ini. Ini pandangan objektif saya yang sampai saat ini saya belum menentukan pilihan pada 27 November 2024 nanti,” ujar Idris.
Debat publik kandidat Bupati-wakil bupati Pidie Jaya, kedua Paslon menghadir pendukungnya masing-masing. Kedua penduduk, tampak memberikan dukungan dengan meneriakkan yel-yel masing-masing. Namun, dari amatan media ini, pendukung Paslon 02 tampak lebih ramaih yang hadir dengan didominasi pakaian yang serba hitam.
Demikian juga, Paslon Sibral Malasyi-Hasan Basri, dalam menjawab setiap pertanyaan Penelis dan pertanyaan kandidat 02, tampak lari dari kontek pertanyaan. Baik Sibral Malasyi maupun Hasan Basri dalam mejawab setiap pertanyaan lebih asik melihat catatan yang bejubel diatas podium yang disediakan panitia.
Pada kesempatan yang diberikan kepada Cawabup 02, Saiful Anwar, Ia menyoroti sikap Hasan Basri terhadap pembangunan jalan di gampong pelandok. Di mana pembangunan jalan tersebut tidak dapat dilaksanakan karena Hasan Basri yang merupakan Cawabup 01 tidak mau membebaskan lahannya untuk pembangunan jalan tersebut, padahal anggaran sudah tersedia.
” Dulu kita sama-sama di DPRK, untuk pembangunan jalan Peulandok, tidak dapat direalisasi sampai hari ini, karena saudara tidak mau membebaskan tanah anda untuk jalan itu. Anda juga saat ini sedang berkasus,” ungkap Saiful Anwar.
Ungkapan yang diutaran Saiful Anwar itu, mengundang keriuhan pendukung. Sehingga medorator yang berusaha menghentikan keriuhan pendukung, waktu yang diberikan habis.