RAKYATACEH | BIREUEN – Konsultan politik Partai Aceh (PA) Kabupaten Bireuen, Dedi Santri SH atau yang kerap disapa Bang Radja GM, menilai H Muzakir Manaf atau yang dikenal dengan sebutan Mualem merupakan sosok hebat yang sangat tepat memimpin Aceh sekarang ini.
Penilaian tersebut bukan tanpa alasan, mengingat Panglima Mualem menjadi ikon roh perjuangan Provinsi Aceh dalam perjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Republik Indonesia (RI).
Di nasional, nama Mualem masih disegani sebagai panglima di Aceh. Tak ayal, setiap gelaran kontestasi politik, selalu dikaitkan dengan nama besar Mualem untuk mempengaruhi pilihan rakyat, termasuk saat terpilihnya Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia (RI) di Pemilu 2024 kemarin.
Kepada Rakyat Aceh, Senin (18/11) Bang Radja mengatakan bahwa, Mualem merupakan sosok pemimpin yang tepat untuk memimpin Aceh sekarang.
“Panglima Muzakkir Manaf bukan orang biasa di mata pemerintah RI. Dia merupakan salah satu ikon Aceh yang diperhitungkan di tingkat nasional. Karenanya, kita butuh peran Mualem untuk pimpin Aceh agar provinsi bergelar serambi mekkah ini selalu diperhitungkan di Indonesia,” ujar advokat asal Peusangan Raya itu.
Penilaian tersebut juga dinilai tak berlebihan, pria bergelar sarjana hukum itu melihatnnya karena Mualem bisa berinteraksi langsung nantinya dengan Presiden RI terpilih.
“Artinya, Aceh butuh peran Mualem sekarang ini untuk program pembangunan daerah menuju lebih baik, karena Mualem bisa berinteraksi langsung dengan presiden nantinya, sehingga kekhususan Aceh termasuk realisasi butir-butir MoU Helsinki dan perpanjangan dana otonomi khusus (otsus) bukan lagi hal mustahil,” kata Bang Radja.
Pengamat politik asal Bireuen itu juga menyebutkan, Mualem merupakan seorang politikus Indonesia dan mantan pejuang gerilya Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh tahun 2012 dan 2017.
Kemudian, kata Bang Radja, Mualem juga pemimpin sayap gerilya setelah gugurnya Abdullah Syafi’i pada tahun 2002 dan setelah itu, tepatnya tahun 2007 mendirikan Partai Aceh, dan menjadi ketua pertama hingga sekarang.
“Dari pengalaman dan track record, Mualem merupakan militer yang sangat sigap saat dipercaya menjadi pemimpin, sehingga diyakini dengan pengalaman selama ini, dirinya bisa membawa perubahan di Aceh jika terpilih sebagai gubernur nantinya,” sebut tokoh muda Bireuen itu.
Disebutkan, secara kewibawaan, Mualem juga orang yang dituakan di Provinsi Aceh. Betapa tidak, dirinya dipercaya sebagai Wakil Wali Nanggroe Aceh sejak 2022 hingga sekarang.
“Seharusnya, kita sebagai warga Aceh yang baik, tidak meragukan lagi kualitas dari Mualem. Ketokohonnya sudah diperhitungkan, dan tak ada sosok pemimpin yang lebih berjasa dari pada dirinya dalam memperjuangkan perdamaian di Aceh ini,” pungkas pengacara itu.
Ia juga mengatakan, jika banyak isu yang beredar bahwa Mualem merupakan orang bodoh yang tidak bisa berbicara dan tidak bisa memimpin dengan baik, itu sangat keliru, karena menurut Bang Radja, sejumlah pengalaman dari kepemimpinan Mualem sudah membuktikan bahwa dirinya mampu dalam memimpin.
Sederet pengalaman Mualem yang dapat menjadi referensi bagi masyarakat Aceh untuk meyakini bahwa dia layak sebagai pemimpin, antara lain pernah menjadi Panglima Gerakan Aceh Merdeka (2002-2005), Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) pada 2005 hingga sekarang, dan Ketua Umum Partai Aceh (PA) sejak 2007 hingga sekarang.
Di sisi lain, Mualem juga pernah dipercaya menjadi Ketua Dewan Penasihat DPD Partai Gerindra Aceh (2013-2022), Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Aceh dari 2003 hingga 2023, dan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Aceh (2018-2022), serta Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Aceh (2018-2023).
“Terbukti, dari sejumlah pengalaman Mualem sebelumnya, tidak diragukan lagi bahwa ia merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Aceh ke depan,” tegas konsultan politik dari Partai Aceh itu. (akh)