RAKYAT ACEH | SIMEULUE – Kepala Kesbangpol Kabupaten Simeulue, Sabu Nasir menyatakan dalam konteks organisasi ormas maupun LSM dituntut netralitas dalam pesta demokrasi Pilkada maupun lainnya.
Pernyataan itu disampaikan Kepala Kesbangpol Kabupaten Simeulue, Sabu Nasir, dalam acara sosialisasi peran ormas dalam mensukseskan Pilkada 2024, Selasa, 19 November 2024.
Menurut Sabu Nasir, peran dan andil ormas sangat besar dalam menghadapi dan sukseskan Pilkada 2024 serta peran penting lainnya yakni program panjang setelah Pilkada 2024, yang nantinya bersama-sama dengan kepala daerah terpilih untuk memikirkan masa depan nasib daerah dan masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut yang turut dihadiri utusan dari sejumlah organisasi kemasyarakatan, juga terungkap dari data yang tercatat di Kesbangpol setempat, ada sekitar 58 ormas, OKP dan LSM yang ada di Kabupaten Simeulue, namun yang aktif hanya 12 ormas, OKP dan LSM.
“Dari data yang ada, hanya 12 organisasi yang aktif dari sebanyak 58 ormas, LSM dan OKP yang ada. Tapi disaat ada penyampaian pendapat terbuka atau demonstrasi, banyak bermunculan organisasi. Ketika kita perlu data, status, pengurus dan alamatnya, banyak yang tidak tahu,” imbuh Sabu Nasir.
Kegiatan sosialisasi peran ormas dalam mensukseskan Pilkada 2024 itu, turut menghadirkan narasumber pemerhati sosial dan budaya, Mohd Riswan R mengatakan, peran penting ormas, OKP dan LSM, dalam pesta demokrasi 2024 itu, salah satunya yakni untuk mencermati secara detail visi misi para paslon bupati dan wabup.
“Selain berperan berdasarkan fungsi masing-masing ormas, OKP dan LSM, juga dalam mensukeskan Pilkada 2024 ini, yakni salah satunya untuk mencermati secara detail visi misi para paslon bupati dan wabup. Termasuk mencerdaskan pemilih dari potensi isu yang mengarah ke SARA,” kata Mohd Riswan R. (ahi/hra)