RAKYAT ACEH I BLANGPIDIE – Gagalnya pengesahan anggaran dalam sidang paripurna Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) 2025, pada Jumat, 22 November 2024 kemarin, menjadi catatan buruk bagi kepemimpinan Ketua DPRK Abdya, Roni Guswandi.
Padahal kegiatan itu menjadi salah satu kegiatan sakral dalam jabatannya, malah menjadi bagian dari sikap kontroversi yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok dan mengesampingkan kepentingan rakyat.
“Ini menjadi sebuah catatan buruk diawal karir Roni Guswandi sebagai ketua DPRK. Harusnya, sebagai leadership Roni Guswandi mampu menjadi sosok panutan,”kata Praktisi hukum Abdya, Afzal, di Blangpidie, Sabtu (23/11) pasca gagalnya pengesahan APBK Abdya 2025.
Menurutnya, pemandangan buruk diawal masa jabatan ketua, Sungguh tidak elok dilihat. “Kita tentu berharap dewan harus mampu memilah antara kepentingan pribadi dengan kepentingan rakyat, sebab, mereka dipilih oleh rakyat,” katanya.
Sebagai mana yang diberitakan sebelumnya, sebanyak sembilan dari 25 anggota wakil rakyat yang baru beberapa bulan dilantik sudah membuat tingkah dengan tidak hadir ke ruang sidang, padahal sidang ini menyangkut hajat orang banyak.
Sidang yang sempat di molor dan ditunda selama satu jam akhirnya batal karena tidak mencukupi quorum. Ternyata satu fraksi yang ada di DPRK termasuk di dalamnya ketua dewan tidak hadir.
Dengan ketidakhadiran satu fraksi tersebut, dewan membatalkan sendiri sidang paripurna Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) 2025 yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Undangan ini diteken sendiri oleh ketua DPRK. (mat).