BANDA ACEH | RAKYAT ACEH – Institute for Statistic and Socio-Ecological Development (ISSED) menegaskan hasil survei elektabilitas calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banda Aceh yang rilisnya telah dibahas secara rinci dalam konferensi pers, dan dapat diakses secara terbuka oleh masyarakat.
Koordinator Survei, Nurfajri Aldi mengatakan, mereka telah menjelaskan metodologi ilmiah dan rencana survei, termasuk penjelasan terkait populasi, teknik pengambilan sampel, dan metode analisis data yang digunakan.
“Kami juga menjelaskan lima aspek jaminan kualitas yang telah dilakukan untuk memastikan data yang dikumpulkan akurat dan dapat diandalkan” kata Aldi, Sabtu 23 November 2024.
Hasil survei yang dilakukan pada November 2024 menunjukkan pasangan Illiza-Afdhal memperoleh tingkat elektabilitas sebesar 46,78 persen.
Menanganggapi komentar dari pihak lain yang meremehkan hasil tersebut, Aldi menyatakan bahwa isu terkait persentase yang dianggap “melebihi 100 persen” merupakan kesalahpahaman terkait pembulatan angka desimal.
“Sebetulnya, hasil perhitungan kami menggunakan data hingga 13 angka di belakang koma. Setelah dibulatkan menjadi dua angka desimal, hasilnya adalah 46,78 persen. Seperti contoh sederhana menghitung 10 bagian 3 hasilnya adalah 3,33, tetapi jika angka tersebut dikalikan kembali, totalnya menjadi 9,99, bukan 10,” jelasnya.
Aldi juga menambahkan, pembulatan desimal seperti ini adalah praktik yang umum dalam analisis data, termasuk pada survei lain, seperti survei yang dilakukan Lembaga Indikator saat Pilgub di Maluku Utara pada November ini.
Sebelumnya diberitakan, ISSED melaksanakan Survei Demokrasi dan Analisis Sentimen Publik periode kedua pada 11–18 November 2024 dengan metode analisis statistik deskriptif dan analisis silang (cross-tabulation analysis).
Sementara untuk pengumpulan data, sampel dipilih secara acak dengan metode stratified random sampling di 9 kecamatan dan 90 desa dengan total 900 responden. Survei ini memiliki margin of error sebesar 3,26 persen.
Margin of error adalah ukuran statistik yang menggambarkan jarak kemungkinan hasil survei dari kondisi sebenarnya dalam populasi, dengan asumsi survei dilakukan tanpa bias.
“Margin of error merupakan salah satu bagian penting dalam perencanaan survei. Besarannya sangat dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan yang dipilih dan ukuran sampel yang digunakan. Dalam semua survei yang pernah dilakukan ISSED, tim selalu memastikan sampel konstruksi dilakukan dengan tepat untuk menjamin hasil yang representatif terhadap populasi,” jelas Aldi. (ra)