BANDA ACEH – Untuk memastikan kelancaran pemberian pelayanan kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Provinsi Aceh khususnya di Kota Banda Aceh, Direktur Teknologi dan Informasi (Dirti) BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan melakukan visitasi Transformasi Digital dalam pelaksanaan Program JKN di Rumah Sakit Umum (RSU) Cempaka Lima Banda Aceh. Kedatangan Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan ini, disambut oleh Owner dan Direktur RSU Cempaka Lima Banda Aceh beserta jajaran pada Kamis (21/11).
Dalam sambutannya, Edwin mengapresiasi transformasi digital yang diterapkan oleh RSU Cempaka Lima, mulai dalam pemberian pelayanan kepada peserta dengan aktif mengkampanyekan penggunaan fitur antrean online dari Aplikasi Mobile dan penggunaan Aplikasi I-Care JKN oleh dokter yang melayani pasien.
Untuk diketahui, Aplikasi I-Care JKN adalah aplikasi yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan untuk memudahkan akses informasi riwayat pelayanan Kesehatan peserta JKN. Manfaat dari I-Care JKN antara lain mempermudah dokter dalam merencanakan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi dan riwayat penyakit pasien dan membuat rekam medis pasien menjadi lebih mudah diakses dan dikelola.
“Apresiasi atas komitmen RSU Cempaka Lima yang telah melaksanakan transformasi digital, tadi saya juga melihat langsung bagaimana manajemen rumah sakit memberikan pelayanan kepada pasien dengan berbasis digital melalui antrean online serta pemanfaatan I-Care JKN oleh dokter. Transformasi Digital tidak hanya mengenai Aplikasi Mobile JKN, tapi membuat kebiasaan masyarakat berubah dengan memakai sebuah system untuk lebih efisien dan efektif untuk merasakan kecepatan dan kemudahan yang didapat dalam mengakses pelayanan,” jelas Edwin.
Edwin juga mendukung dengan visi dari rumah sakit cempaka lima yang sejalan dengan BPJS Kesehatan yaitu Menjadi Rumah Sakit Umum yang Prima dalam Pelayanan dan inovatif dalam Pengembangan Tahun 2027.
Selain Visi, Misi dari rumah sakit ini kembali disambut baik oleh Edwin karena berbarengan dengan Transformasi Digital yang dicetuskan yaitu Mengembangkan inovasi dan teknologi pelayanan Kesehatan. Sebab menurut Edwin saat ini pada kehidupan kita tidak bisa terlepas dari teknologi dari berbagai sektor termasuk sektor Kesehatan.
“Selain visi dan misi yang sangat baik dari RSU Cempaka Lima, komitmen melayani peserta JKN juga ditunjukkan melalui mottonya yaitu MEUTUAH yang merupakan singkatan dari Mandiri, Empati, Universal, Tranparan, Utama, Akuntabel, Humanis. Jika diuraikan satu-satu dan dihubungkan dengan teknologi, mandiri, empati dan universal kita wujudkan melalui teknologi, misalnya bagaimana kita berempati kepada pasien yang sebelumnya melakukan antrean di poli sampai 8 jam dan saat ini dengan adanya antrean online menjadi rata-rata 2,5 jam. Kemudian Transparan bisa diartikan dalam fitur antrean online dapat mengetahui berapa sisa antrean pelayanan dan Humanis tanpa perlu masyarakat mengantre di fasilitas Kesehatan dari subuh,” ungkap Edwin.
Pada kesempatan tersebut, Edwin memberikan penghargaan kepada RSU Cempaka Lima yaitu Penghargaan Bintang Tiga yang artinya yang telah melakukan integrasi sistem dengan BPJS Kesehatan antara lain integrasi Sistem Eligibilitas berupa bridging Aplikasi Vclaim, Sistem Antrean Online dan Sistem Penerbitan SEP Elektronik melalui Finger Print dan Face Recognition. Kondisi dasar inilah yang harus dipenuhi FKRTL untuk menuju implementasi Smart Klaim. Edwin berharap kerja sama dan kolaborasi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada Peserta JKN yang kedepannya dapat mengintegrasikan Rekam Medis Elektronik dan Apotek Online. Apotek Online menurut Edwin harus dilakukan karena akan menghemat waktu peserta dalam mendapatkan obat, Tim IT BPJS Kesehatan siap untuk berkolaborasi dengan Tim IT dari RSU Cempaka Lima untuk mewujudkan hal tersebut.
Sementara itu, Direktur RSU Cempaka Lima Banda Aceh, Haslinda yang ditemui terpisah pada Sabtu (23/11) mengungkapkan rasa terima kasih kepada Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan atas penghargaan yang diberikan. Haslinda berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan sehingga kepuasan pasien meningkat yang bermuara pada meningkatnya kepercayaan Masyarakat.
“Kami juga berterima kasih atas kepercayaan BPJS Kesehatan kepada Rumah Sakit Umum Cempaka Lima untuk memberikan pelayanan kepada peserta JKN dan kami sangat menghargai setiap kritik dan saran untuk perbaikan pelayan rumah sakit ini kedepannya.
Haslinda mengatakan progress dengan menerapkan Transformasi Digital dari BPJS Kesehatan, membuat pelayanan di rumah sakit tersebut menjadi efisien. Sebagai contoh kata Haslinda pada pendaftaran rawat jalan sebelum adanya Aplikasi Mobile JKN, Peserta harus mengantre lama sedangkan setelah adanya Mobile JKN peserta tidak perlu menunggu lama di loket pendaftaran. Kemudian waktu pendaftaran menjadi lebih ringkas dengan menggunakan Finger Print yaitu hanya memerlukan waktu sekitar 15 sampai 30 detik ketika pendaftaran dan penggunaan Face Recognition hanya memerlukan waktu sekitar 2 sampai 5 detik Ketika pendaftaran. (ra)