BANDA ACEH | RAKYAT ACEH – Sebanyak 493 dari 603 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banda Aceh, antusias mengikuti pemungutan suara Pilkada 2024 digelar serentak di seluruh Indonesia.
Pemungutan suara dilakukan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berlokasi di Gampong Bineh Blang, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (27/11).
Kepala Lapas Kelas IIA Banda Aceh, Edi Sigit Budiman, menjelaskan TPS tersebut mencatat 493 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan 15 pemilih tambahan (DPTb). Namun, sebanyak 95 warga binaan lainnya belum dapat berpartisipasi karena kendala administrasi.
“Warga binaan memiliki kesempatan untuk memilih Gubernur Aceh. Selain itu, sebanyak 69 di antaranya juga dapat memilih bupati sesuai domisili administrasi mereka,” ujar Edi.
Sebelum hari pencoblosan, kata Edi, pihak lapas telah mengadakan sosialisasi tentang tata cara Pilkada dan memperkenalkan profil para calon dengan melibatkan Komisi Independen Pemilihan (KIP).
Langkah ini, tambah dia, bertujuan agar para warga binaan memahami proses pemilu dan dapat menentukan pilihannya dengan tepat.
“Sosialisasi sudah kami lakukan sebelumnya, sehingga para pemilih dapat menggunakan hak pilih mereka secara optimal,” sambung Edi.
Lebih lanjut, Edi menyebutkan Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS tersebut terdiri dari petugas internal lapas dan pengamanan didukung oleh linmas yang berkoordinasi dengan pihak kecamatan setempat.
“Kami mengatur pemungutan suara secara bertahap per kamar. Ini kita lakukan untuk memastikan kelancaran dan ketertiban proses Pilkada dan mencegah kerumunan dan menjaga keamanan di lingkungan lapas,” demikian Edi.
Menyangkut dengan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), Edi Sigit mengatakan direkrut dari petugas lapas. Sedangkan petugas linmas dari kecamatan.
“Pemungutan suara di lapas juga diawasi petugas pengawas pemilu dan para saksi-saksi dari peserta pemilu. Pelaksanaannya juga mendapat pengamanan dari aparat kepolisian,” kata Edi Sigit Budiman.
Ikshan, warga binaan Lapas Kelas IIA Banda Aceh, mengaku antusias mengikuti pilkada. Dirinya menggunakan hak pilih sesuai hati nurani dan tidak ada intervensi atau paksaan dari siapa pun.
“Sebagai warga negara, tentu saya menggunakan hak konstitusi, memilih pada pilkada ini. Kalau pasangan calon yang dipilih, kami mengenalnya karena ada sosialisasi. Ada juga calon yang sudah kami kenal sebelum masuk lapas ini,” katanya.
Ikhsan mengharapkan pasangan yang terpilih pada pilkada tersebut amanah serta memberi kemaslahatan masyarakat, mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami juga mengharapkan kepala daerah yang terpilih bisa menekan angka pengangguran dengan membuka banyak lapang pekerjaan, sehingga dapat mengurangi tindak pidana seperti yang pernah kami lakukan,” kata Ikhsan. (Mag-01/ra)