class="post-template-default single single-post postid-128216 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Komnas HAM Harus Tuntaskan Penyelidikan HAM Berat Aceh Israel Serang Gaza Usai Kesepakatan Gencatan Senjata Tambang Giok di Myanmar Runtuh Lagi, korban tewas capai 32 jiwa Nasri Resmi Dilantik Sebagai Kepala BPMA Kanwil Kemenkum Aceh Dorong Pemko Lhokseumawe Raih Indeks Hukum Terbaik

INTERNASIONAL · 8 Dec 2024 16:37 WIB ·

Uni Eropa Pantau Ketat Perkembangan di Suriah


 Uni Eropa (EU) pada Sabtu (7/12/2024) menyatakan memantau secara ketat perkembangan di Suriah di tengah laporan bahwa kelompok anti-rezim semakin mendekati ibu kota Damaskus. /ANTARA/Anadolu/py Perbesar

Uni Eropa (EU) pada Sabtu (7/12/2024) menyatakan memantau secara ketat perkembangan di Suriah di tengah laporan bahwa kelompok anti-rezim semakin mendekati ibu kota Damaskus. /ANTARA/Anadolu/py

Rakyat Aceh | Athena – Uni Eropa (EU) pada Sabtu (7/12) menyatakan memantau secara ketat perkembangan di Suriah di tengah laporan bahwa kelompok anti-rezim semakin mendekati ibu kota Damaskus.

“Uni Eropa memantau dengan saksama situasi di Suriah yang bergerak cepat dan tidak stabil. Dengan meningkatnya pertempuran antar kelompok bersenjata di seluruh negeri, kami mendesak semua pihak untuk melindungi warga sipil dan memastikan keselamatan para pekerja bantuan kemanusiaan,” kata juru bicara Urusan Luar Negeri, Anouar El Anoun, dalam sebuah pernyataan.

“Kami kembali menegaskan seruan untuk solusi politik yang sejalan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254,” tambahnya, merujuk pada peta jalan menuju gencatan senjata dan transisi politik di Suriah.

Pada 30 November, pasukan oposisi telah menguasai sebagian besar pusat kota Aleppo dan memperkuat dominasinya di provinsi Idlib.

Setelah bentrokan sengit pada Kamis (5/12), kelompok oposisi merebut pusat kota Hama dari pasukan rezim.

Kelompok anti-rezim juga mengambil alih sejumlah permukiman di provinsi Homs yang strategis, jalur menuju Damaskus, dan mulai bergerak maju menuju ke arah ibu kota.

Pada Jumat (6/12), kelompok oposisi Suriah merebut Daraa di selatan Suriah yang berbatasan dengan Yordania.

Pada Sabtu pagi (7/12), mereka menguasai provinsi Suwayda di bagian selatan. Sementara itu, pasukan oposisi lokal di Quneitra juga berhasil menguasai ibu kota provinsi tersebut.

Tentara Nasional Suriah (Syrian National Army), bagian dari oposisi, meluncurkan Operasi Fajar Kebebasan (Operation Dawn of Freedom) pada 1 Desember melawan kelompok teroris PKK/YPG di distrik Tel Rifaat di pedesaan Aleppo, membebaskan wilayah tersebut dari elemen-elemen teroris.

Sumber: Anadolu

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Komnas HAM Harus Tuntaskan Penyelidikan HAM Berat Aceh

18 January 2025 - 07:18 WIB

PHTC Kesehatan Presiden Prabowo Dimulai dari Daerah 3T, 32 Rumah Sakit Segera Naik Kelas

17 January 2025 - 19:50 WIB

Presiden Prabowo Dorong Percepatan Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia

17 January 2025 - 19:33 WIB

Tambang Giok di Myanmar Runtuh Lagi, korban tewas capai 32 jiwa

17 January 2025 - 15:42 WIB

Nasri Resmi Dilantik Sebagai Kepala BPMA

17 January 2025 - 13:48 WIB

Hamas dan Israel sepakati gencatan senjata, simak Poin-Poin nya

16 January 2025 - 15:13 WIB

Trending di INTERNASIONAL