class="wp-singular post-template-default single single-post postid-128768 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Bir Ali Tour & Travel Lebarkan Sayapnya di Takengon, Bagikan 10 Paspor Gratis  Meunasah Mesjid Bentuk Koperasi Merah Putih, Siap Sejahterakan Masyarakat Patroli Polres Dogiai diserang KKB di kawasan Kali Tuka Komunitas Wartawan Gelar Kongres JPFC ke-VI Badan Narkotika Nasional Kota Banda Aceh Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba Di Balai Besar Lido Bogor

NASIONAL · 16 Dec 2024 15:03 WIB ·

Peduli Muara Gembong, Bangun Kepedulian Warga Kelola Sampah dan Merawat Mangrove


 Permasalahan sampah menjadi tantangan besar, termasuk di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Gerakan Peduli Muara Gembong hadir sebagai langkah awal mewujudkan lingkungan bersih dan sehat, dengan dukungan berbagai pihak. Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, turut hadir mendukung aksi ini, Minggu (15/12). FOTO KANTOR KOMUNIKASI KEPRESIDENAN Perbesar

Permasalahan sampah menjadi tantangan besar, termasuk di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Gerakan Peduli Muara Gembong hadir sebagai langkah awal mewujudkan lingkungan bersih dan sehat, dengan dukungan berbagai pihak. Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, turut hadir mendukung aksi ini, Minggu (15/12). FOTO KANTOR KOMUNIKASI KEPRESIDENAN

JAKARTA – Permasalahan sampah menjadi tantangan besar, di lingkungan global maupun lokal. Di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi sampah juga menjadi permasalahan utama yang memengaruhi kondisi lingkungan. Oleh karena itu, gerakan Peduli Muara Gembong menjadi langkah awal mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat di kawasan tersebut.

Peduli Muara Gembong mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan organisasi lintas agama. Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono datang langsung ke lokasi saat gerakan tersebut digelar, Minggu (15/12).

Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengatakan, Global Waste Management Outlook 2024 menyebut sebanyak 38 persen sampah global masih tidak terkelola dengan baik. Berkontribusi pada triple planetary crisis.

“Jumlah timbulan sampah yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, perlu kita antisipasi bersama, sehingga tidak akan timbul permasalahan lingkungan,” kata Thomas.

Sampah yang tidak terkelola baik bisa memicu pencemaran udara, air, tanah, permasalahan kesehatan dan peningkatan Gas Rumah Kaca (GRK).

Khusus di kawasan Muara Gembong, banjir rob membawa sampah dan mencemari kawasan pesisir dan ekosistem mangrove yang tengah warga tata untuk mengatasi banjir dan abrasi.

“Akibatnya, kawasan mangrove yang seharusnya berfungsi sebagai benteng alami melawan banjir dan abrasi menjadi terganggu,” ucapnya.

Thomas Djiwandono yang juga Ketua Panitia Natal Nasional 2024 ini menambahkan, sampah yang terbawa oleh banjir rob tidak hanya merusak ekosistem mangrove, tetapi juga mengurangi efektivitasnya dalam menahan gelombang air laut.

Dampaknya, selain merusak lingkungan, hal ini menambah beban warga yang sedang berupaya menata kawasan ini. Selain itu, masih banyaknya sampah tidak terpilah, menumpuk, mencemari lingkungan dan menggangu kesehatan masyarakat.

Menurutnya, gerakan ini menjadi langkah awal sekaligus inisiasi menyebarluaskan informasi kepada masyarakat sekitar mengenai pentingnya pengurangan sampah. Terutama yang berasal dari rumah tangga di sekitar kawasan.

Tanam Mangrove dan Pilah Sampah

Kepedulian sosial dan lingkungan Peduli Muara Gembong menghadirkan beragam kegiatan yakni penanaman 2.024 bibit mangrove untuk pemulihan ekosistem. Kemudian Clean Up Sampah Muara Gembong, aksi bersama komunitas lokal untuk membersihkan kawasan dari sampah demi lingkungan yang lebih sehat.

“Dukungan yang kami berikan yaitu berupa perahu kayak. Harapannya dapat meningkatkan kinerja komunitas lokal dalam monitoring dan pembersihan sampah kawasan mangrove,” imbuh Thomas.

Selain itu, ada pula kegiatan bazaar sembako tukar sampah. Sebuah inisiatif kreatif yang mengajak masyarakat untuk menukarkan sampah dengan kebutuhan pokok. Harapannya masyarakat dapat lebih memahami jenis sampah yang high value dan low value dan berdaya guna.

Beberapa hari sebelumnya juga telah dilakukan pemilahan sampah dan sosialisasi pengurangan sampah dari rumah dan warung sekitar kawasan oleh Tim Bank Sampah Bersinar.

Ia pun berharap, beragam kegiatan Peduli Muara Gembong ini menjadi langkah awal perubahan positif. Menginspirasi semua pihak untuk terus berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (ra/ard)

Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Double Check: Sekolah Rakyat untuk Naila, Bansos Berdayakan Keluarganya

24 May 2025 - 15:17 WIB

Selamat Ariga Raih Anugerah Syiar Ramadan 2025 

24 May 2025 - 10:37 WIB

Patroli Polres Dogiai diserang KKB di kawasan Kali Tuka

23 May 2025 - 15:57 WIB

Bareskrim Polri Nyatakan Ijazah Jokowi Asli, Tidak Ada Unsur Pidana Penyelidikan Dihentikan

22 May 2025 - 15:43 WIB

Kick Off Pemilihan Duta Santri Nasional 2025 Resmi Digelar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

20 May 2025 - 15:46 WIB

Menkum Sebut Eks Anggota TNI Ikut Militer Rusia Tak Lagi Berstatus WNI

14 May 2025 - 15:02 WIB

Trending di INTERNASIONAL