class="post-template-default single single-post postid-129444 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Mualem – Dek Fadh Dilantik 12 Februari Trump sebut dirinya akan “beli dan miliki Jalur Gaza” Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA Sapi Unggul Aceh Menuju Swasembada Ternak Siswa SMAN 14 Terpilih Duta Siswa Tingkat Nasional Diduga Curi TV, Seorang Warga Meninggal Dunia Diamuk Massa

KHAZANAH · 30 Dec 2024 07:20 WIB ·

Perayaan Malam Tahun Bersyarat dari MPU


 Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali. Foto : Ist Perbesar

Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali. Foto : Ist

RAKYAT ACEH | BANDA ACEH – Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) atau MUI Aceh mengizinkan masyarakat di Aceh merayakan malam tahun baru 2025. Meski begitu, ada syarat yang harus diikuti dalam pelaksanaannya.

“Kegiatan tersebut (tahun baru) agar lebih difokuskan pada dzikir, wirid, doa, tafakkur, membaca Al Quran, ceramah agama dan sejenisnya,” kata Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali, di Banda Aceh, Minggu (29/12).

Ketentuan tersebut tertuang dalam tausiyah Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Nomor 13 Tahun 2024 tentang Perayaan Tahun Baru Masehi 2025.
Tgk Faisal mengatakan, tausiyah tersebut dikeluarkan atas dasar pertimbangan perayaan pergantian tahun baru masehi senantiai.sa dilakukan di belahan dunia dan juga sebagian masyarakat Aceh.

Pelaksanaan moment tersebut, kata dia, sering terbawa dan terpengaruh oleh hal-hal yang dapat menimbulkan kegaduhan serta kerusakan harta benda.
Dirinya menyebutkan, adapun keputusan dalam tausyiah MPU Aceh tersebut yakni, difokuskan pada dzikir, wirid, doa, tafakkur, membaca Al Quran, ceramah agama dan sejenisnya, baik secara berjamaah atau perseorangan.

Kemudian, kegiatan yang tidak sesuai dengan syariat Islam dalam perayaan menyambut tahun baru masehi, seperti meniup terompet, menyalakan lilin, kembang api, dan musik yang hingar bingar serta bentuk kegiatan lain yang sejenis agar dapat dihindari.

“Bagi masyarakat muslim dilarang melakukan dan mengikuti acara ritual khas non muslim serta penggunaan atributnya,” ujarnya.
Selain itu, pada poin terakhir tausiyah tersebut, MPU Aceh juga meminta masyarakat untuk dapat bersikap toleransi dan saling menghargai antar umat beragama.
“Bahwa masyarakat diharapkan agar bersikap toleran dan saling menghormati antar umat beragama,” demikian Tgk Faisal Ali. (ant/hra)

 

 

 

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Tantangan Menghapus Predikat Aceh sebagai Provinsi Termiskin, Bagaimana Strateginya?

10 February 2025 - 16:05 WIB

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Berlalulintas, Polda Aceh Gelar Operasi Keselamatan

10 February 2025 - 15:53 WIB

Siswa SMAN 14 Terpilih Duta Siswa Tingkat Nasional

10 February 2025 - 10:54 WIB

Peringati HPN 2025, Firdaus: Moment Bersatunya Masyarakat Pers, Kembali Pada Hakikat Pers Indonesia

10 February 2025 - 10:28 WIB

BEM Nus Wilayah Aceh secara Tegas Menolak Revisi KUHAP

9 February 2025 - 21:21 WIB

TOMPi Dorong Pemuda Pidie untuk Kerja di Australia melalui WHV

8 February 2025 - 17:36 WIB

Trending di METROPOLIS