RAKYAT ACEH|Meureudu – Akibat hujan deras yang menyiram Kabupaten Pidie Jaya, dalam sepekan terakhir. Debit air sungai Krueng Putu meningkat. Akibatnya, tidak kurang dari 20 meter badan jalan nasional yang bersisian langsung dengan sungai tersebut amblas yang dikikis erosi.
Amblasnya badan jalan nasional yang berlokasi di Gampong Keude Lueng Putu, Kecamatan Bandar Baru, ke sungai tersebut mulai terjadi pada Minggu (5/1) kemarin. Namun, pada Minggu kemarin, badan jalan itu hanya mengalami keretakan.
Pada Senin (6/1) badan jalan nasional tersebut mulai menurun beberapa sentimeter. Sehingga bangunan kios yang ada ditepi jalan tersebut ikut terkena imbasnya.
Dan para pemilik kios yang berada di tepi sungai yang bersisian dengan jalan lintas nasional Medan-Banda Aceh itu, mulai membongkar bangunannya supaya tidak terbawa arus sungai yang sewaktu-waktu datang kembali.
” Badan jalan dan tepi sungai Krueng Putu ini mulai amblas sejak Minggu kemarin. Pagi Seninnya semakin parah kondisinya dengan jalan yang sudah ikut menurun,” ujar Dedy, warga Keude Lueng Putu kepada Rakyat Aceh, Senin (6/1).
Kata dia, kondisi Krueng Putu sejak beberapa tahun terakhir memang sudah membutuhkan penanganan. Apalagi sungai tersebut berada langsung di sisi jalan lintas nasional Medan-Banda Aceh.
Begitu juga kata dia, dengan amblasnya bada jalan yang berjarak kurang lebih 250 meter dari Masjid Keude Lueng Putu tersebut, semakin mempersempit badan jalan. Yang pada akhirnya mengancam pengguna jalan.
Lanjutnya lagi, di sepanjang jalan mulai dari jembatan Tutue Coih hingga ke masjid kondisi jalan memang sudah banyak yang bergelombang. Jika tak segera ditangani, akan sering memakan korban jiwa. Apalagi jalan tersebut tak jauh bersisian dengan rumah warga.
” Ini butuh penanganan cepat dari pihak terkait. Tidak bisa dibiarkan lama. Kalau bisa jalam lintas ini, dibuat satu arah saja, yaitu dari Banda Aceh ke Medan. Sedang dari Medan ke Banda Aceh dapat dialihkan ke jalan yang sudah dibangun,” ujarnya.
Akibat dari amblasnya badan jalan ke sungai Kreung Putu, sedikitnya terdapat enam unit kios warga yang sudah dibongkar. Sehingga warga yang berusaha di kios tersebut kehilangan mata pencarian. (San).