RAKYAT ACEH | KUTACANE – Belasan pelajar setingkat sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) terjaring razian Perventif dan diamankan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Tenggara, Rabu (5/2).
Kasatpol PP dan WH Aceh Tenggara Ramisin mengatakan, para pelajar diamankan tersebut dikarnakan berada di luar sekolah saat jam belajar mengajar berlangsung tanpa ada keterangan yang resmi.
“Para pelajar ini terjaring razia karena berada diluar sekolah saat jam belajar – mengajar berlangsung,” sebut Ramisin.
Pelajar yang terjaring dalam Operasi Preventif tersebut, di bawa ke Kantor Satpol PP Aceh Tenggara atau Komplek Kantor bupati daerah itu dan diberi pembinaan serta arahan. Begitu juga diminta membuat surat pernyataan dihadapan petugas yang harus ditandatangani oleh kepala sekolah dan orang tua.
“Kita sangat menyayangkan masih ditemukan pelajar bolos di jam sekolah. Mereka harusnya belajar di sekolah masing-masing. Namun yang terjadi justru Di jam belajar mereka ada di jalan dengan kegiatan yang kurang bermanfaat. Kasihan orang tua yang telah bersusah payah membiayai pendidikannya,” sebutnya.
Adapun operasi ini dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan bagi pelajar sekolah. Selain itu, tim juga telah memberikan pengertian agar mereka menjadi seorang pelajar yang baik dan mau untuk mentaati peraturan di sekolah dan tidak melanggar lagi.
“Para pelajar ini adalah generasi penerus bangsa, mereka harus dibina dan di arahkan ke jalur yang benar. Agar kejadian serupa tidak terulang dan kegiatan belajar bisa berjalan normal,” katanya.
Seraya menambahkan, operasi pelajar ini bisa menjadi langkah preventif untuk mengantisipasi kriminalitas di antara pelajar sehingga kerawanan yang melibatkan pelajar juga bisa diminimalkan. (val/hra)