IDI RAYEUK – ISBI Aceh terus memperkuat komitmennya dalam pemajuan kebudayaan, khususnya di wilayah Aceh dengan menjalin kolaborasi strategis bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Timur. Sebagai satu-satunya kampus seni budaya negeri di Sumatera, ISBI Aceh terus berusaha untuk memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Aceh melalui pendidikan dan pengembangan seni.
Rektor ISBI Aceh, Prof. Wildan, M.Pd. kemarin (4/2), beserta rombongan mengadakan pertemuan silaturahmi dengan Penjabat (Pj) Bupati Aceh Timur, Amrullah, S.Sos., M.Sc. Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas upaya bersama dalam pemajuan seni budaya di Aceh Timur. Dalam kesempatan itu, Rektor ISBI Aceh didampingi oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Kabag Perencanaan, Keuangan dan Umum, Al Munzir, S.Pd.I, M.Si., serta beberapa koordinator program studi dan pusat, seperti Koordinator Prodi Kriya Seni M. Hamzah, M.Sn., dan Koordinator Pusat Humas dan Kerjasama, Achmad Zaki, M.A.
Rektor ISBI Aceh, Prof. Wildan, dalam sambutannya menyatakan bahwa ISBI Aceh sangat terbuka terhadap kolaborasi dalam pemajuan kebudayaan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. “Kehadiran ISBI Aceh diharapkan dapat menjadi penyangga bagi kebudayaan yang terancam punah dan juga sebagai pemantik untuk menghidupkan kembali kebudayaan yang sudah kehilangan eksistensinya di tengah masyarakat,” ungkap Prof. Wildan dengan semangat.
Pj. Bupati Aceh Timur, Amrullah, menyambut baik inisiatif ini dan mengungkapkan harapannya agar kolaborasi ini dapat memperkaya dunia seni di daerahnya. “ISBI Aceh datang pada waktu yang tepat. Kami baru saja mengkoordinir sanggar kaligrafi di Aceh Timur dan mengumpulkan pemuda-pemuda kreatif untuk mengembangkan seni kaligrafi. Dengan dukungan dari ISBI Aceh, kami yakin program ini akan semakin kuat dan berkelanjutan,” kata Amrullah.
Lebih lanjut, Pj. Bupati Aceh Timur juga menegaskan komitmennya untuk mendukung talenta-talenta terbaik dari Aceh Timur dengan memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di ISBI Aceh. “Kami juga siap memberikan beasiswa kepada siswa-siswa Aceh Timur yang berminat untuk melanjutkan kuliah di ISBI Aceh. Kami mengundang mahasiswa ISBI Aceh untuk melakukan proses kreatif mereka di Aceh Timur, dan kami siap memfasilitasinya,” tegas Amrullah.
Prof. Wildan mengapresiasi langkah Pemkab Aceh Timur dan berharap kebijakan pemberian beasiswa ini dapat menjadi contoh bagi kabupaten dan kota lainnya di Aceh. “Kami mengucapkan terima kasih atas komitmen Pemkab Aceh Timur. Semoga kebijakan ini dapat diikuti oleh pemerintah daerah lain di Aceh. Jika kita tidak merawat dan melestarikan budaya kita sendiri, orang lain akan lebih sulit untuk memperdulikannya,” ujar Rektor ISBI Aceh.
Dalam pertemuan tersebut, juga disepakati bahwa pengembangan seni kaligrafi dapat dikolaborasikan dengan program studi seni kriya di ISBI Aceh. Koordinator Prodi Kriya Seni, M. Hamzah, M.Sn., menyatakan bahwa seni kaligrafi yang dikembangkan melalui prodi kriya seni dapat memperkaya khazanah kebudayaan Aceh. “Kolaborasi ini diharapkan dapat menambah referensi dalam menghasilkan karya kaligrafi, baik pada wahana kulit, logam, maupun tekstil,” ujarnya.
ISBI Aceh, yang kini memiliki sembilan program studi, siap mengakomodasi beragam aspek seni budaya dari seluruh daerah di Aceh. Program studi seni kriya diharapkan menjadi wadah yang tepat untuk mengembangkan kreativitas seni kaligrafi, yang saat ini semakin mendapat perhatian di Aceh Timur.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan seni budaya Aceh, khususnya seni kaligrafi, dapat berkembang lebih pesat dan semakin dikenal di kancah nasional dan internasional. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, ISBI Aceh berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Aceh secara keseluruhan.
Achmad Zaki, Humas ISBI Aceh menyebutkankan, kerjasama antara ISBI Aceh dan Pemkab Aceh Timur ini menjadi sebuah langkah maju dalam mewujudkan pemajuan budaya yang lebih luas. Diharapkan, kolaborasi ini bisa menciptakan peluang baru bagi pemuda kreatif di Aceh Timur untuk mengembangkan bakat mereka dan berkontribusi dalam dunia seni budaya secara lebih besar.
“Seni budaya adalah bagian dari identitas suatu daerah, dan dengan dukungan berbagai pihak termasuk Aceh Timur, tentu ini akan semakin memperkuat Aceh sebagai daerah yang kaya akan warisan seni dan budaya yang patut dilestarikan,” tutup Zaki.(ra/drh)
