class="post-template-default single single-post postid-132212 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
16 Napi Lapas Kutancane yang Kabur Berhasil Ditangkap, Berawal dari Minta Bilik Asmara Tender Gedung MTQ Diduga Kangkangi Sejumlah Aturan, Termasuk Kesepakatan Bersama DPRK. 9 Hal yang Bisa Membatalkan Puasa Ramadhan Menurut Buya Yahya Pejabat Tak Disiplin, Wali Kota Sayuti Ancam Copot Jabatannya Prabowo Panggil Pandawara Group Bahas Isu Lingkungan Dan Sampah

NASIONAL · 10 Feb 2025 19:18 WIB ·

Efisiensi Anggaran Rp50,59 Triliun, Tamsil Linrung: Daerah Bisa Tetap Mendapat Tambahan Dana


 Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Tamsil Linrung saat menyampaikan keterangan kepada wartawan saat kunjungan kerja Komite IV DPD RI ke Kota Sorong, Senin (10/2/2025). FOTO Humas DPD RI Perbesar

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Tamsil Linrung saat menyampaikan keterangan kepada wartawan saat kunjungan kerja Komite IV DPD RI ke Kota Sorong, Senin (10/2/2025). FOTO Humas DPD RI

JAKARTA – Kebijakan efisiensi anggaran Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp50,59 triliun memicu berbagai tanggapan, termasuk dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Tamsil Linrung. Alih-alih melihatnya sebagai pemotongan, Tamsil menilai bahwa daerah justru berpeluang mendapatkan tambahan dana, asalkan mampu menyelaraskan programnya dengan kebijakan nasional. Pandangan tersebut ia sampaikan dalam kunjungan kerja Komite IV DPD RI ke Kota Sorong, Senin (10/2).

Menurut mantan Wakil Ketua Badan Anggaran DPR ini, efisiensi anggaran merupakan langkah strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menerjemahkan visi Asta Cita, termasuk pembangunan ekonomi berkelanjutan dan kemandirian daerah. “Dari total efisiensi anggaran nasional sebesar Rp306 triliun, Rp50,59 triliun berasal dari TKD. Namun, daerah tetap bisa memperoleh tambahan dana jika program kerja mereka selaras dengan visi pemerintah pusat,” ujar Tamsil.

Tamsil mencontohkan bahwa Papua Barat Daya dapat menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dengan mengoptimalkan sektor pariwisata, perikanan, kelautan, dan kehutanan sebagai tumpuan utama. Jika daerah mampu menyusun proposal program yang sesuai dengan prioritas nasional, pemerintah kabupaten dan kota di Papua Barat Daya dapat memperoleh kembali anggaran yang lebih besar untuk menggerakkan perekonomian daerah.

Selain itu, Tamsil menekankan pentingnya optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor-sektor potensial di Papua Barat Daya. “Saat ini, kontribusi PNBP dari perikanan dan kehutanan masih jauh dari potensi sebenarnya. Pemerintah daerah perlu lebih kreatif dalam mengelola sumber daya yang ada agar PNBP bisa menjadi sumber pendapatan signifikan,” imbuhnya.

Dalam pidatonya di hadapan pejabat provinsi dan kabupaten se-Papua Barat Daya, Tamsil menyoroti tantangan utama dalam optimalisasi PNBP. Ia menyebutkan bahwa ketergantungan terhadap sektor Minerba dan Migas perlu dikurangi dengan mendorong potensi sektor lain, seperti perikanan dan kehutanan. “Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah harus diperkuat agar kebijakan nasional tetap relevan dengan kebutuhan dan kondisi di daerah,” tegasnya.

Tamsil juga mendorong agar Papua Barat Daya menjadi proyek percontohan dalam optimalisasi PNBP berbasis ekonomi rendah karbon. Menurutnya, tren pembangunan global saat ini mengarah pada pertumbuhan berkelanjutan, yang harus diikuti dengan komitmen pembiayaan dari sektor-sektor ramah lingkungan. “Hal ini sejalan dengan visi kepemimpinan Presiden Prabowo yang tertuang dalam Asta Cita,” tambahnya.

Sebagai langkah konkret, Tamsil mengusulkan penyusunan roadmap optimalisasi PNBP Papua Barat Daya, yang mencakup pemanfaatan sektor perikanan dan kehutanan sebagai sumber utama pendapatan. “Papua Barat Daya adalah masa depan Indonesia. Dengan kekayaan alam yang melimpah, wilayah ini bisa menjadi pilar ketahanan ekonomi nasional. Namun, impian ini hanya dapat terwujud jika kebijakan negara berpihak kepada daerah dan PNBP dikelola secara akuntabel serta berkeadilan,” pungkasnya. (ra/drh)

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Prabowo Panggil Pandawara Group Bahas Isu Lingkungan Dan Sampah

11 March 2025 - 12:01 WIB

Presiden Prabowo Tinjau Warga Terdampak Banjir di Bekasi

9 March 2025 - 05:23 WIB

dr. Richard Lee jadi Mualaf Dua Tahun Lalu, Baru Bicara ke Publik usai Dapat Restu Ibu

6 March 2025 - 16:43 WIB

Presiden Prabowo Subianto Tekankan Profesionalisme dalam Pemilihan Tim Danantara

5 March 2025 - 20:44 WIB

Haji Uma: Pemerintah Harus Perhatikan Kesejahteraan Perangkat Desa

5 March 2025 - 19:50 WIB

Pemerintah Siap Lindungi Jemaah Haji dan Petugas Haji ke dalam Progam JKN

5 March 2025 - 09:03 WIB

Trending di EKBIS