RAKYAT ACEH | Meureudu – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf resmi melantik dan menyumpah Sibral Malasyi-Hasan Basri sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya masa jabatan 2025-2030. Muzakir Manaf meminta Bupati Pidie Jaya yang baru tersebut jangan seperti kacang yang lupa kulit.
Kata Gubernur Aceh, jabatan bupati dan wakil bupati adalah bentuk kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat. Harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Dan dalam memimpin Kabupaten Pidie Jaya, Sibral Malasyi dan Hasan Basri harus menjadi pemimpin yang bijaksana.
” Dan Bapak bupati dan wakil bupati, Bek lagee kacang tuwo keu kulet. Bek lagee kacang tuwo keu kulet,” kata Mualem dalam pidatonya, Selasa (18/2).
Selain itu, Mualem juga mengatakan, Sibral Malasyi dan Hasan Basri untuk menjaga hubungan yang baik antara eksekutif dan legislatif di Kabupaten Pidie Jaya. Sebab jika hubungan dua lembaga tersebut tidak dijaga dengan baik, roda pemerintahan tidak dapat berjalan dengan efektif dan pembangunan juga akan tersendat.
Begitu juga komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Aceh juga harus dijaga dengan baik. Dan Pemerintah Aceh selalu mendukung pembangunan di daerah dalam Propinsi Aceh.
” Komunikasi dan koordinasi dengan Pemerintah Aceh harus dibangun dan dijaga dengan baik. Jika tidak, Han lon Bi peng ( Jika tidak, tidak akan saya beri uang,” tuturnya.
Dalam pada itu diterangkan juga, dalam medio 2024 dan 2025, Pemerintah Aceh lanjutnya telah membantu kabupaten Pidie Jaya dengan anggaran sebesar Rp 35 miliar. Anggaran tersebut adalah untuk pelaksanaan MTQ yang Pidie Jaya menjadi tuan rumah.
Pidie Jaya disebutkan Mualem, akan maju sebagaimana Aceh Utara pada masa-masa kejayaan gas yang dimulai pada tahun 1979. Sebab mulai dari Kabupaten Bireuen hingga kabupaten Pidie, terkandung cadangan sumber daya alam yang melimpah.
” Bantu juga usaha menengah dan pedagang kecil di kaki lima, untuk membantu ekonomi masyarakat,” imbuhnya.
DPRK Dukung Pemerintah
Ketua DPRK Pidie Jaya, A Kadir Jailani dalam pengantar pembukaan prosesi pelantikan menuturkan bahwa, DPRK Pidie Jaya akan bersikap objektif dalam mengawasi roda pemerintah dan program-program pembangunan Pidie Jaya.
Dikatakan, DPRK Pidie Jaya akan mendukung setiap kebijakan dan progam pemerintah sejauh tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan berpihak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
” Yang perlu saudara ingat, setelah dilantik saudara sudah menjadi pemimpin seluruh masyarakt Pidie Jaya. Bukan lagi milik kelompok,” ujar Pang Kade.
Harap Dukungan Pemerintah Aceh
Sementara itu, Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi, mengharapkan dukungan Gubernur Aceh dalam pembangunan Pidie Jaya. Sehingga Pidie Jaya dapat menjadi daerah yang berdaya saing dan jauh lebih baik di masa depan.
“Kami juga mengajak semua pihak, mulai dari akademisi, cendekiawan, pengusaha, mahasiswa, dan pemuda, agar bersama-sama mencurahkan pikiran dan tenaga untuk dukung Pemkab Pidie Jaya lima tahun ke depan,” kata Sibral.
Sibral mengatakan, pihaknya bakal melakukan perubahan di Pidie Jaya mulai dari reformasi birokrasi. Ia bakal menempatkan Kepala SKPK yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dibutuhkan.
“Selanjutnya meningkatkan kualitas layanan publik, tidak boleh ada lagi ASN yang nongkrong di warung kopi pada jam kerja,” ujar Nyak Syi.
Begitupun dengan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN juga komit untuk dicegah dalam lingkup Pemkab Pidie Jaya.
“Kami juga bertekad menghadirkan jalan dua jalur di kabupaten Pidie Jaya, menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan,” tutur Sibral.
Selain itu, Bupati Pidie Jaya yang baru itu juga bakal memberikan santunan biaya kematian Rp 1 juta untuk masyarakat kurang mampu.
“Kemudian, mengingat bulan Oktober tahun ini akan dilaksanakan MTQ provinsi di Pidie Jaya, kami memohon dukungan Gubernur Aceh,” pungkas Sibral Malasyi dalam pidatonya yang didampingi Wakil Bupati Hasan Basri. (San).