RAKYAT ACEH | SIMEULUE – Sekitar Rp 29 miliar lebih, kerugian bencana kebakaran yang meludeskan putusan unit rumah dan toko milik korban, di pasar ibukota Kecamatan Simeulue Tengah, Kabupaten Simeulue, Minggu, 16 Februari 2025.
Dampak bencana kebakaran yang meludeskan 44 unit Ruko dan 6 unit ruko lainnya dirusak, dengan estimasi kerugian sekitar Rp 29.263.600.000 itu, disampaikan Kalaksa BPBD Simeulue, Zulfadli kepada Harian Rakyat Aceh, Kamis 20 Februari 2025.
“Dampak kebakaran yang pasar ibukota Kecamatan Simeulue Tengah, untuk sementara dengan estimasi kerugian sekitar Rp 29.263.600.000”, kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simeulue.
Masih menurut Kalaksa BPBD Simeulue, dampak bencana musibah kebakaran itu sebanyak 50 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 155 jiwa, kehilangan tempat tinggal dan satu warga korban luka bakar, Mhd. Hasan Malintang (30).
Sebelumnya bencana kebakaran yang meludeskan dan merusak puluhan unit rumah dan toko milik warga di pasar desa Kampung Aie, yang merupakan pusat ibukota Kecamatan Simeulue Tengah, terjadi sekitar pukul 03:30 WIB dan api dapat dipadamkan sekitar pukul 06:30 WIB.
Pemerintah Kabupaten Simeulue juga telah menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari, sejak tanggal 16-22 Februari 2025. Selama masa tanggap darurat itu, pihak Pemerintah setempat sediakan makanan untuk korban kebakaran, serta 24 jam tim medis disiagakan untuk kepentingan korban kebakaran.
Kalaksa BPBD Simeulue kembali mengingatkan kepada seluruh warga, supaya untuk ekstra pengawasan dan hati-hati terhadap potensi bencana kebakaran. “Kita himbau warga untuk ekstra pengawasan dan hati-hati terhadap potensi yang dapat memicu terjadinya kebakaran, baik itu dirumah maupun diluar rumah”, imbuh Zulfadli.
Sementara untuk bantuan yang berasal dari pihak perseorangan, organisasi maupun pihak pemerintah, juga terus mengalir dan termasuk penggalangan donasi yang digelar dari berbagai kalangan, termasuk panggalangan yang dilakukan pelajar. (ahi/hra)