RAKYAT ACEH | SINABANG – Sejak Januari hingga Desember 2024 lalu, sebanyak Rp8,5 miliar Zakat dan Infak yang berhasil dikumpul Baitul Mal Kabupaten (BMK) Simeulue dan dinilai lampaui target awal senilai Rp7,35 miliar.
Terkumpulnya sebanyak Rp8,5 miliar, dengan rincian Rp5,7 miliar bersumber dari zakat dan Rp2,8 miliar bersumber dari Infak. Hal itu disampaikan Ketua Badan Baitul Mal Kabupaten (BMK) Simeulue, Supriadi kepada Harian Rakyat Aceh, Rabu 5 Maret 2025.
“Alhamdulillah, selama tahun 2024, BMK Simeulue berhasil kumpul zakat dan infak sebesar Rp8,5 miliar. Capaian ini melampaui target awal Rp7,35 miliar,” kata Supriadi.
Supriadi kembali merincikan, dengan capaian yang melampui target sekitar 115,6 persen tersebut, maka pihak Baitul Mal Kabupaten (BMK) Simeulue kembali pasang target untuk tahun 2025 sekitar Rp8 miliar pengumpulan zakat dan infak.
Grafik setiap tahunnya terjadi peningkatan pengumpulan zakat dan infak tersebut, yakni tahun 2023 terkumpul Rp6,7 Miliar, kemudian tahun 2024 terkumpul Rp8,5 miliar dan untuk tahun 2025, BMK Simeulue pasang target Rp8 miliar.
“Tahun 2023 Rp6,7 miliar yang terkumpul dan untuk target tahun 2024 sesuai Renstra Rp7,35 miliar, dengan realisasi terkumpul Rp8,5 miliar, melebihi target. Maka target tahun 2025 sesuai renstra Rp7.717.000.000. Tapi melihat capaian realisasi pengumpulan tahun lalu Rp8,5 miliar, maka kita targetkan tahun ini Rp8 miliar,” imbuh Supriadi.
Supriadi menyebutkan dengan capaian yang melampui target sekitar 115,6 persen tersebut, merupakan salah satu bukti tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam menunaikan zakat dan infak yang dititipkan kepada Baitul Mal Kabupaten (BMK) Simeulue.
Meningkatnya pengumpulan Zakat dan Infak tersebut, selain upaya bantuan penyebaran informasi via media massa, media sosial, juga gencarnya upaya BMK Simeulue dalam mensosialisasikan, pentingnya menunaikan zakat dan infak.
Salah satunya program Kampanye Sadar Zakat melaui mimbar Jum’at dan Safari Ramadhan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Simeulue, para Ulama, Da’i dan Unsur Kementerian Agama.
Dengan capaian pengumpulan tahun 2024, BMK Simeulue telah membantu sebanyak 6.523 Mustahik, Keluarga, Lembaga dan Program Sosial, Santunan untuk Fakir, Santunan untuk Fakir Uzur, Santunan untuk Miskin. Santunan untuk Anak Yatim sebanyak 1.000 mustahik. Santunan untuk Petugas Kebersihan dan Tukang Parkir.
Rehabilitasi Rumah Fakir dan Miskin. Bantuan Bencana Alam, yakni kebakaran, angin kencang dan banjir. Bantuan untuk orang terlantar, KDRT, Kehabisan Bekal di perjalanan, Bantuan untuk Muallaf Baru sebanyak 12 mustahik.
Program Kesehatan, yakni Khitan Massal bagi anak fakir dan miskin. Bantuan berobat luar daerah, Bantuan berobat dalam daerah. Bantuan berobat bagi Penderita Kanker, Thalesmia dan bantuan untuk penderita Penyakit Kronis lainnya.
Program Pendidikan, yakni Bantuan Pendidikan untuk Santri yang belajar di Dalam. Bantuan Pendidikan untuk Santri yang belajar di Luar Daerah. Bantuan Pendidikan untuk Santri Berprestasi. Bantuan Pendidikan untuk Santri Tahfidz.Bantuan Pendidikan untuk Santri asal Simeulue yang belajar di Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, Jawa Timur.
Bantuan Pendidikan untuk Mahasiswa asal simeulue yang kuliah di Timur Tengah dan Negara Islam lainnya . Bantuan Penyusunan Tugas Akhir untuk Mahasiswa Simeulue. Bantuan Operasional bagi Pesantren, Madrasah, Balai Pengajian, Panti Asuhan dan PAUD di Kabupaten Simeulue.
Program Dakwah, yakni Kampanye Sadar Zakat melalui Mimbar Jumat di 40 titik masjid dalam Kabupaten Simeulue yang dilaksanakan 3 tahap. Kampanye Sadar Zakat melalui Safari Ramadhan bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Simeulue di 20 titik masjid dalam Kabupaten Simeulue.
Pembinaan Nazir Wakaf, Pembinaan Muallaf yang diikuti oleh 60 peserta dalam Kabupaten Simeulue. Bantuan Operasional bagi Masjid dan Meunasah dan Mushola dalam Kabupaten Simeulue.
Dan terakhir Program Ekonomi Bantuan Modal Usaha Baznas Microfinance Masjid (BMM), Kabupaten Simeulue menjadi satu-satunya Kabupaten/Kota di Aceh yang menjadi sasaran program BMM dari Baznas RI pada 2024.
“Bagi masyarakat yang tidak sempat menunaikan zakatnya secara langsung ke Kantor Baitul Mal, dapat dilakukan melalui rekening atau menghubungi petugas BMK Simeulue untuk menerima langsung zakat dan infak dari muzakki dan munfiq,” tutup Supriadi. (ahi/hra)