RAKYAT ACEH I MEULABOH – Masyarakat Desa Kuta Padang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat manfaatkan lokasi reklamasi rawa mati sebagai tempat penyemaian 1.400 polybag bibit cabai merah, terong, dan cabai kecil. Program jangka panjang merubah lahan tidur sebagai area swasembada pangan dan agro wisata.
Kepala Desa Kuta Padang, Safrizal, di Meulaboh, Minggu (9/3/2025) petang, memperlihatkan 1.400 polibag tanaman cabai merah, terong, dan cabai kecil, dari target keseluruhan lima ribu polibag.
“Target saya semai 5 ribu polibag, tapi yang baru kelar 1.400 polibag,” ungkap Safrizal yang akrab disapa Ngoh Jal.
Lokasi penyemaian bibit, memanfaatkan lahan rawa tidur Cot Rungkom yang kini telah direklamasi menjadi daratan tanggul.
Ngoh Jal telah menjadwalkan, usai bulan suci Ramadhan 1446 H/2025 M, sebanyak 1.400 bibit akan disalurkan kepada 300 Kepala Keluarga (KK) sebagai target penerimaan, sesuai kategori miskin.
“Dari jumlah 1900 KK di Desa Kuta Padang, sedikitnya 300 KK masuk kategori layak sebagai penerima,” ucapnya.
Satu keluarga penerima, dapat menampung 20-30 polibag bibit, sesuai luas lahan pekarangan rumah yang tersedia.
“Minimal mampu memenuhi kebutuhan dapur masyarakat, jangan sampai tingkat cabai pun harus beli ke warung,” penjelas Ngoh Jal.
Dari seluas 11 hektar rawa tidur, sedikitnya lima hektar lahan telah digarap maksimal, diantaranya sebagai area persawahan, sepanjang bedengan tanah ditanam batang kelapa, budi daya ikan air tawar, ternak kambing, sayur-sayuran, dan lainnya.
Lahan seluas 5 hektar mulai digarap Ngoh Jal sejak Tahun 2022 lalu, dengan penuh ketekunan dan kesabaran. Ia tetap fokus menata lahan tidur menjadi area swasembada pangan dan agro wisata.
“Jadi saat pak Prabowo cetuskan program ketahanan pangan, saya sebagai kepala kampung sangat sependapat dan menerapkan melalui kebijakan pemerintahan Desa Kuta Padang,” sebut Ngoh Jal.(den)