HARIANRAKYATACEH.COM – Wudhu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah menyucikan diri sebelum shalat. Berwudhu itu dengan cara membasuh muka, tangan, dan kaki.
Wudhu berasal dari kata Al-Wadha’ah ( الوضاءة) yang berarti keindahan. Sedangkan wudhu menurut hukum Syariat berarti “aktivitas membasuh sebagian dari anggota tubuh tertentu, dengan niat tertentu, serta dilaksanakan dengan maksud tertentu.”
Wudhu merupakan syarat sahnya shalat sebagaimana firman Allah SWT pada surah Al-Maidah ayat 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
“Hai orang-orang beriman, apabila kamu melaksanakan shalat, basuhlah mukamu dan tanganmu hendak sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan kakimu sampai dengan kedua mata kaki.” (QS Al-Maidah: 6)
Baca Juga: Kegiatan CSR, Ganti Keran Wudhu Masjid Insan Kamil Bekasi
Dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah pernah bersabda bahwa shalat seseorang tidak akan diterima sampai ia berwudhu.
لاَ تُقْبَلُ صَلاَةُ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
“Shalat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima ketika masih berhadats sampai dia berwudhu.
Tata cara berwudhu
1. Berniat –dalam hati- untuk menghilangkan hadast.
2. Membaca basmalah
3. Membasuh telapak tangan tiga kali
4. Mengambil air dengan tangan kanan, lalu dimasukkan dalam mulut (berkumur-kumur atau madmadho) dan beristinsyaq (dimasukkannya air ke dalam hidung) sekaligus –melalui satu cidukan-. Kemudian air tersebut dikeluarkan (istintsar) dengan tangan kiri. Ini dilakukan sebanyak tiga kali.
5. Membasuh seluruh wajah sebanyak tiga kali dan menyela-nyela jenggot.
6. Membasuh tangan kanan terlebih dahulu, kemudian kiri hingga siku dan sambil menyela-nyela jemari.
7. Membasuh kepala 1 kali dan termasuk di dalamnya telinga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kedua telinga termasuk bagian dari kepala” (HR Ibnu Majah). Tata cara membasuh kepala ini adalah sebagai berikut kedua telapak tangan dibasahi dengan air.
Kemudian membasuh kepala bagian depan lalu menarik tangan hingga kepala bagian belakang. Setelah itu langsung dilanjutkan dengan memasukkan jari telunjuk ke lubang telinga, sedangkan ibu jari menggosok telinga bagian luar.
8. Membasuh kaki 3 kali hingga ke mata kaki dengan mendahulukan kaki kanan sambil membersihkan sela-sela jemari kaki.
Dilansir Harianrakyataceh.com melalui web Kemenag, adapun lafal doa setelah wudhu adalah sebagaimana berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ، وَرَسُولُهُ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوبُ إلَيْكَ
“Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Ya Allah jadikanlah saya termasuk golongan orang-orang yang bertaubat. Dan jadikanlah saya termasuk golongan orang-orang yang suci. Maha Suci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau dan aku meminta ampunan dan bertaubat pada-Mu). Wallâhu a‘lam.
Editor: Ilham Safutra
Sumber: Kemenag