RAKYATACEH | KUTACANE – Sebanyak enam belas (16) narapidana dari 51 tahanan kabur di Lapas Klass II B Kutacane, berhasil ditangkap petugas Kepolisian Polres Aceh Tenggara, dan diamankan di sel Mapolres daerah itu, Selasa (11/3).
“Jumlah narapidana yang telah berhasil diamankan sebanyak 16 orang. Bahkan empat diantaranya diantar orang tua mereka untuk menyerahkan diri ke Polres Aceh Tenggara pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB,” Sebut Kapolres Aceh Tenggara AKBP R Doni Sumarsono.
Dengan berhasilnya diamankan sebanyak 16 orang tahanan yang kabur, hingga kini sisa narapidana yang masih dalam pencairan diketahui tersisa 35 orang. Demikian kepolisian juga menghimbau agar para tahanan yang kabalur untuk menyerahkan diri hal ini sebelum kepolisian melakukan tindakan.
“Kami terus melakukan pencarian dan mengimbau kepada mereka yang masih buron agar segera menyerahkan diri secara sukarela. Penyerahan diri akan lebih baik daripada harus berhadapan dengan tindakan hukum yang lebih berat,” ujar Kapolres.
Saat ini, Polres Aceh Tenggara bersama Lapas Kelas II B Aceh Tenggara dan pihak terkait terus melakukan pencarian terhadap 35 tahanan yang masih dalam pelarian. Begitu juga Penjagaan di beberapa titik strategis juga diperketat untuk mencegah pelarian lebih lanjut.
Disisi lain Kapolres juga meminta kerja sama dari masyarakat agar segera melaporkan kepada pihak kepolisian apabila mengetahui keberadaan para tahanan yang masih buron.
“Kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan informasi kepada pihak kepolisian guna mempercepat proses pencarian serta menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Aceh Tenggara,” tambahnya.
Berawal dari Minta Bilik Asmara
Sebelumnya, Kepala Lapas Klas II B Kutacane, Andi Hasyim mengatakan, kaburnya para narapidana di pemasyarakatan tersebut dipicu beberapa faktor, salah satu perihal sarana yang tidak memadai serta makanan dibagi dinilai kurang.
“Disamping itu sebelumnya mereka juga pernah meminta agar di Lapas disediakan bilik asmara. Dan mereka menganggap makanan yang disediakan kurang memadai, sehingga mereka membutuhkan makanan takjil dari luar,” sebut Kalapas Andi Hasyim, kepada Media, Selasa (11/3).
Adapun para tahanan yang melarikan diri terutama dengan cara merusak plafon dan melarikan diri dengan cara naik ke atap. Namun karena kondisi mulai tidak terkendali akhirnya para narapida mendobrak pintu pagar depan dan melarikan diri lewat pintu utama lapas.
“Sebagiannya ricuh hingga melarikan diri dikarnakan antrean panjang saat pembagian takjil di pintu 1, pintu 2 dan Pintu 3 Lapas. Lantas ada Napi di pintu ketiga mendobrak pintu hingga berhasil masuk ke ruangan pegawai dan melarikan diri,” Sebutnya lagi.
Lebih lanjut, Andi mengungkapkan jumlah warga binaan di Lapas Kelas II B Kutacane saat ini overkapasitas dengan jumlah penghuni mencapai 368 orang. Padahal kapasitas hanya bisa menampung sebanyak 100 narapidana.
Amatan di lapangan, pasca kejadian para narapidana tampak berhamburan keluar dari arah pintu depan Lapas. Mereka kemudian memanjat pintu pagar depan lalu lari ke kerumunan warga dan ke arah kiri serta kanan Lapas.
Beberapa petugas Lapas berpakaian preman tampak mengejar para napi tersebut. Seorang napi yang hanya memakai celana pendek berhasil ditangkap di antara lapak pedagang takjil. (val/min)