RAKYAT ACEH | SINABANG – Gonta ganti Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simeulue masih berlanjut, dan pergantian kembali digelar dan Pemda Simulue kembali menetapkan dr. Effie Masyitha Siregar, Sp. OG sebagai Dirut definitif RSUD setempat, Kamis, 13 Maret 2025.
Gonta ganti Dirut RSUD Simeulue itu, berlangsung sejak Oktober 2024, Pemerintah Kabupaten Simeulue, menetapkan Andrianto sebagai Plt Dirut RSUD, menggantikan Dirut definitif RSUD Simeulue, dr. Effie Masyitha Siregar, pada Oktober 2024 silam.
Hanya hitungan bulan kemudian, Pemda Simeulue kembali menetapkan dr. Effie Masyitha Siregar, sebagai Dirut definitif RSUD Simeulue, untuk menggantikan Andrianto, Plt Dirut RSUD, pada Januari 2025.
Namun selama dr. Effie Masyitha Siregar menjabat sebagai Direktur definitif, manajemen RSUD Simejlue diterpa isu persoalan kelangkaan obat medis, dan kemudian Dirut definitif itu kembali diberhentikan sementara, untuk pemeriksaan audit.
Diberhentikan sementara dr. Effie Masyitha Siregar dari jabatannya, kemudian Pemerintah Kabupaten Simeulue, menunjuk Mahmud Riad, sebagai Plt RSUD Simeulue, pada 27 Februari 2025. Namun Mahmud Riad, hanya hitungan 15 hari menjabat sebagai Plt RSUD Simeulue.
Setelah tuntas menjalani pemeriksaan dan audit, Pemda Simeulue mengembalikan dan aktifkan jabatan Dirut definitif kepada dr. Effie Masyitha Siregar, untuk menggantikan Mahmud Riad, Plt Dirut RSUD Simeulue, Kamis 13 Maret 2025.
Aktifkan kembali jabatan Dirut definitif kepada dr. Effie Masyitha Siregar, oleh Wakil Bupati Simeulue, Nusar Amin, yang disaksikan Inspektur Alwi Alhas, Kepala BKPSDM Jaswir, Plt. Kadis Kominsa Romaidon Darma dan Sekdis Kesehatan Hanafi Lubis.
Dalam kesempatan itu, Wabup Nusar Amin menyampaikan, seluruh staf untuk mendukung setiap program dan kegiatan dalam pelayanan kepada masyarakat serta Direktur harus bangun komunikasi dan memberdayakan seluruh staf yang baik, serta jangan pilih-pilih staf, laksanakan dengan amanah dan tanggung jawab.
“Direktur harus, bangun komunikasi dengan staf, berdayakan seluruh staf, jangan pilih-pilih staf atau tebang pilih terhadap staf. Terakhir jangan ada lagi informasi putus obat,” kata Wabup Simeulue, Nusar Amin. (ahi/hra)