class="post-template-default single single-post postid-136084 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
April, Mualem Resmikan Pembangunan Pabrik Ban, Serap 1.000 Tenaga Kerja di Aceh Barat Ramadan di Aceh Harmoni Kehidupan dalam Syariat Islam Keluarga Besar Ditlantas Polda Aceh Gelar Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim Israel bunuh 150 lebih warga Palestina di Gaza sejak gencatan senjata Meretas Penantian 14 Tahun, Aceh Besar Kembali Raih Juara Umum Musabaqah Tunas Ramadhan

OPINI · 17 Mar 2025 15:36 WIB ·

Perempuan Panutan dalam Islam, Siapa?


 Perempuan Panutan dalam Islam, Siapa? Perbesar

Oleh, Rahmi Maulidati MPd (Pengurus DWP ISBI Aceh)

Saat ini, waktu telah membawa kita pada sebuah era yang serba cepat, serba instan, dan serba terbuka. Dunia maya, melalui media sosial, telah mengubah cara kita berinteraksi dan juga cara kita melihat dunia. Berbagai tokoh baik lelaki maupun perempuan, baik dalam dunia hiburan, politik, maupun dakwah, semakin mudah dikenali dan bahkan sebagiannya dijadikan idola. Di balik gemerlapnya dunia maya ini, seyogyanya kita harus merenung, siapakah perempuan panutan dalam Islam yang benar-benar tepat untuk diidolakan?

Di tengah-tengah kemajuan teknologi dan perubahan sosial seperti sekarang ini, tak jarang kita mendapati kaum perempuan yang menjadikan artis, selebgram, atau bahkan YouTuber sebagai figur panutan mereka. Sosok-sosok ini memang dikenal luas dan mudah dijangkau di dunia maya, tetapi apakah mereka adalah panutan yang benar-benar layak dalam konteks ajaran Islam? Banyak di antara kita, terutama perempuan, menjadikan seseorang sebagai panutan padahal mereka tidak memilih figur teladan yang sesuai dengan nilai-nilai agama. Perempuan-perempuan muda sering kali terjebak dalam gemerlap dunia digital dan sering kali menyamakan popularitas dengan keteladanan.

Tak sedikit perempuan yang hidupnya dipenuhi dengan pencarian pengakuan, pujian, atau popularitas semata (eksistensi). Padahal, Islam sebagai agama yang mengajarkan nilai-nilai luhur memberikan gambaran yang jelas tentang siapa perempuan yang seharusnya dijadikan teladan. Lantas, adakah perempuan dalam sejarah Islam yang dapat menjadi panutan nyata di zaman sekarang?

Jika kita berbicara tentang panutan perempuan dalam Islam, kita tak bisa melupakan sosok Khadijah binti Khuwailid, istri pertama Nabi Muhammad SAW. Khadijah adalah perempuan pertama yang masuk Islam dan merupakan sosok yang tidak hanya cerdas dan kaya, tetapi juga sangat taat dan memiliki peran sangat besar dalam mendukung dakwah Nabi Muhammad SAW.

Khadijah adalah seorang wanita yang luar biasa. Sebagai seorang pebisnis sukses di Mekkah, ia adalah salah satu wanita terkaya di masanya. Harta dan kedudukan sosialnya tidak membuatnya jumawa. Khadijah adalah perempuan yang sangat rendah hati, berbudi pekerti luhur, dan sangat mencintai suaminya, Nabi Muhammad SAW. Ketika Nabi pertama kali menerima wahyu dari Allah SWT, Khadijah tidak ragu untuk meyakini kebenaran wahyu tersebut dan mendukung suaminya dalam menjalankan misi dakwah. Bahkan, ia menggunakan segala hartanya untuk mendukung perjuangan dakwah Nabi Muhammad, meskipun pada saat itu ia harus menghadapi berbagai tantangan dan penderitaan.

Salah satu kata-kata Khadijah yang terkenal adalah, “Wahai Muhammad, seandainya engkau membutuhkan jembatan untuk menyeberang, aku akan memberikan tulang punggungku sebagai jembatan itu.” Pernyataan ini menunjukkan betapa besar rasa pengorbanan dan dukungan Khadijah kepada suaminya. Tidak hanya dalam hal materi, tetapi juga dalam hal semangat dan perasaan.

Khadijah adalah contoh sempurna tentang bagaimana seorang perempuan dapat menjalani peran ganda, sebagai seorang istri, ibu, dan pebisnis sukses, sekaligus tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Ia adalah sosok yang menempatkan keimanan dan perjuangan di atas segala hal lainnya. Ketika ia meninggal dunia pada 11 Ramadhan, Nabi Muhammad sangat berduka, karena kehilangan sosok yang begitu besar pengaruhnya dalam perjalanan dakwah Islam.

Dari kehidupan Khadijah, ada beberapa nilai penting yang patut kita tiru dan implementasikan dalam kehidupan kita, terutama bagi perempuan. Khadijah merupakan seorang istri yang luar biasa setia kepada suaminya. Bahkan ketika dalam kondisi yang sulit, dia tidak pernah menyalahkan atau menyudutkan suaminya. Ia adalah contoh nyata dari seorang perempuan yang mampu menjaga keharmonisan rumah tangga, meskipun kehidupan tidak selalu mudah. Kehidupan rumah tangga yang penuh ujian sering kali dijadikan alasan untuk berpisah, tetapi Khadijah menunjukkan bahwa keteguhan hati, kesabaran, dan pengorbanan adalah kunci untuk menjaga keluarga tetap utuh.

Selain itu, Khadijah juga merupakan sosok yang tidak hanya mendukung dakwah Nabi dengan kata-kata, tetapi juga dengan segala hartanya. Bahkan, harta yang dimiliki beliau digunakan sepenuhnya untuk menyebarkan Islam. Bagaimana dengan kita di zaman sekarang? Apakah kita masih bisa memberikan dukungan nyata kepada perjuangan dakwah? Misalnya, dengan berbagi ilmu atau menyumbangkan sebagian rezeki untuk kepentingan dakwah dan amal shalih. Khadijah mengajarkan kita pentingnya berkorban untuk tujuan yang lebih besar, yaitu menegakkan kebenaran.

Sebagai seorang pebisnis sukses, Khadijah menunjukkan bahwa perempuan pun bisa menjadi pemimpin yang hebat dalam dunia usaha. Ia adalah bukti bahwa perempuan dapat mencapai kesuksesan tanpa mengorbankan peran mereka sebagai istri dan ibu. Dalam dunia yang semakin berkembang, perempuan tidak hanya berperan dalam ranah domestik tetapi juga bisa berkontribusi dalam ekonomi, sosial, dan politik.

Di zaman yang serba modern ini, kita sering kali terjebak dalam standar kecantikan atau popularitas yang dibangun di media sosial. Banyak perempuan yang merasa kurang percaya diri karena tidak bisa memenuhi ekspektasi dunia maya. Padahal, seperti yang ditunjukkan oleh Khadijah, kecantikan sejati datang dari ketulusan hati, ketaatan kepada Allah, serta kontribusi positif terhadap masyarakat. Khadijah mengajarkan bahwa ketenaran dan kekayaan duniawi bukanlah tujuan utama hidup. Yang lebih penting adalah bagaimana kita mendekatkan diri kepada Allah dan memberi manfaat kepada orang lain.

Sosok Khadijah juga mengingatkan kita untuk selalu mendukung pasangan hidup kita dalam menghadapi tantangan. Dalam kehidupan rumah tangga, setiap individu perlu memiliki peran yang jelas, saling mendukung, dan saling menguatkan dalam menjalankan tugas bersama. Ini adalah nilai yang sangat relevan dengan tantangan kehidupan rumah tangga modern yang semakin kompleks.

Satu hal yang perlu digarisbawahi dalam kehidupan perempuan masa kini adalah penggunaan media sosial. Banyak perempuan yang menjadi terkenal karena aktivitas di dunia maya, tetapi tidak semua perhatian yang diterima adalah bentuk penghargaan yang sejati. Media sosial harus digunakan dengan bijak. Jangan sampai kita hanya menjadi objek pencitraan atau sekadar mencari perhatian.

Perempuan yang cerdas dalam menggunakan media sosial adalah mereka yang tahu kapan harus berbagi dan kapan harus menjaga privasi. Jika Khadijah hidup di zaman media sosial, dia tentu akan menggunakan platform ini untuk berbagi nilai-nilai positif, berdakwah, dan memberi inspirasi. Jangan biarkan media sosial mengubah kita menjadi sosok yang lebih buruk, melainkan gunakanlah sebagai sarana untuk memperbaiki diri dan memberikan dampak positif bagi orang lain.

Berdasarkan semua itu, kita dapat memahami bahwa Khadijah binti Khuwailid adalah perempuan panutan yang tidak hanya relevan di zamannya, tetapi juga di zaman kita. Ia mengajarkan kita tentang bagaimana menjadi perempuan yang tangguh, cerdas, dan penuh pengorbanan. Dalam menjalani peran sebagai istri, ibu, pebisnis, dan hamba Allah, Khadijah adalah contoh sempurna dari sosok perempuan yang patut dijadikan teladan. Mari kita terus menggali kehidupan para perempuan hebat dalam sejarah Islam dan menjadikannya sebagai inspirasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bijaksana, dan lebih bermanfaat bagi masyarakat. (ra/drh)

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Haji Uma Minta Proses Hukum Terhadap Oknum TNI AL Pelaku Pembunuhan di Aceh Utara Berjalan Secara Transparan

17 March 2025 - 21:42 WIB

Wakapolda Aceh Hadiri Rapat Forkopimda Bersama Bupati dan Wali Kota

17 March 2025 - 16:50 WIB

Anggota Komisi VI DPRA Minta Komdigi Pasang Jaringan Internet BAKTI di Aceh Selatan

17 March 2025 - 16:42 WIB

Penggawa Timnas Langsung ke Sydney, Profesor Pede Menatap Australia

17 March 2025 - 16:26 WIB

Polda Aceh: Hotline Mudik 110 Siap Layani Masyarakat 24 Jam secara Gratis

17 March 2025 - 16:10 WIB

Tunjuk Fadhil Ilyas Sebagai Plt Dirut Bank Aceh, Muzakir Manaf: Kajeut Kerja Aju

17 March 2025 - 15:56 WIB

Trending di UTAMA