BANDA ACEH – Suasana duka iringi buka puasa dan Doa bersama yang dilaksanakan partai Aceh di Balai Meuseuraya Aceh, Banda Aceh, Rabu (26/3).
Kegiatan berlangsung khidmat dengan diawali doa bersama dan samadiah kepada mendiang Alm. Tgk. H. Kamaruddin bin Abubakar atau Abu Razak tepat pada 7 hari kepergiannya.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf yang juga selaku ketua Umum DPP Partai Aceh, tak kuasa menahan air matanya pada saat menyampaikan kata sambutan.
“Acara ini bertepatan dengan hari ke 7 meninggal, kami berbela sungkawa atas kepulangan sahabat kami Abu Razak. Beliau pergi dengan sangat baik,” ucap Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem.
Menurut mualem, almarhum Abu Razak adalah sosok penting bagi Masyarakat Aceh.
Baginya, acara tersebut bukan hanya silaturrahmi, namun, ia juga mengajak masyarakat Aceh untuk meningkatkan sinergitas agar kinerja pemerintah Aceh kedepan lebih baik dan maju.
“Acara ini bukan hanya silaturrahmi tapi kita bersama untuk meningkatkan peradaban, mari kita sama-sama membangun Aceh untuk masa depan lebih baik sesuai harapan kita bersama. Supaya Aceh lebih maju seperti daerah lain,” tambahnya.
Mualem juga mengajak seluruh Masyarakat Aceh untuk meningkatkan iman dan taqwa di penghujung bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Ia juga mengajak Masyarakat untuk meningkatkan Ukhwah Islamiyah agar terhidar dari perpecahan.
“Mari kita tingkatkan ukhwah kita, agar kita terhindar daripada fitnah-fitnah dan ejekan-ejekan terhadap kita semua,” imbuhnya.
Dalam acara buka puasa dan doa bersama tersebut turut hadir tokoh-tokoh penting Aceh, dan dibarengi dengan santunan anak yatim dan disabilitas.
Wali Nanggroe Aceh Mengenang Kepergian Abu Razak
Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al Haytar yang juga selaku ketua Tuha Peut DPP Partai Aceh, dalam sambutannya turut mengenang masa-masa perjuangan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) bersama Abu Razak.
Dirinya meceritakan sosok Abu Razak yang merupakan seorang panglima perang GAM yang pernah menempuh Pendidikan militer di Libya dan mendapat Pendidikan politik langsung dari Hasan Tiro.
“Mari kita renungkan jasa perjuangan beliau sejak umur 18 tahun, Almarhum kami kirim ke libya untuk berlatih,” tuturnya.
Menurutnya, pada sosok Abu Razak punya jiwa pemimpin yang sangat tinggi, ia mengajak generasi muda Aceh untuk mengikuti jejak almarhum.
“Jiwa panglima ada pada dirinya (Abu Razak), kita semua bersedih amat dalam, namun sebagai seorang muslim kita menerimanya dengan ikhlas karna sudah takdir Allah,” ungkapnya.
Wali Nanggroe Aceh mengajak seluruh Masyarakat Aceh untuk mengirimkan doa kepada mendiang Almarhum.
“Mari kita selalu doakan almarhum ditempatkan dibsurga allah, dan keluarga yang ditinggil diberi ketabahan,” tutupnya. (mag-03/rif)