RAKYATACEH | BIREUEN – Tiga pejabat Universitas Almuslim (Umuslim), terdiri dari Wakil Rektor Akademik, Hakim Muttaqim BSoc SH MEC Dev AFA, Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr drh Zulfikar MSi, serta Kepala Kantor Urusan Internasional, Shaummil Hadi MA, mengunjungi Kantor Konsulat Jenderal (Konjen) India di Medan, Rabu (26/3).
Ketiga pejabat Umuslim tersebut, disambut hangat oleh Konsul Jenderal (Konjen) India di Medan, Mr Ravi Shanker Goel, dan staf Konsulat bidang Pendidikan.
Tujuan kunjungan para pejabat Umuslim itu, dalam rangka silaturahmi dan perkenalan kampus kepada Konjen India. Di momen yang berlangsung selama 1,5 jam itu, Mr Ravi Shanker Goel membahas banyak hal berkaitan dengan beragam tawaran kerjasama, seperti dukungan kerjasama antar universitas di India dan Indonesia, beasiswa pendidikan, dan pelatihan-pelatihan profesional di India yang ditujukan dan dapat diraih oleh mahasiswa, dosen, serta praktisi di Indonesia.
Adapun skema beasiswa pendidikan tersebut berada dibawah skema Indian Council for Cultural Relations (ICCR), seperti Atal Bihari Vajpyee General Scholarship Scheme, Dr S Radhakrishnan Cultural Exchange Scholarship Scheme, Lata Mangeshkar Dance & Music Scholarship Scheme, AYUSH Scholarship scheme for Non BIMSTEC countries, dan AYUSH Scholarship Scheme for South East Asian Region (SEAR) Countries.
“Semua skema beasiswa itu diperuntukkan bagi calon mahasiswa Indonesia yang ingin menempuh studi di India, baik dalam jenjang studi sarjana, pascasarjana, dan program doktoral,” ujar Mr Ravi Shanker Goel.
Selain itu, katanya, terdapat pula skema beasiswa bagi mahasiswa ASEAN di Universitas Nalanda dan program pertukaran budaya lainnya. Untuk informasi lebih jauh, dapat melihat pada lama https://a2ascholarships.iccr.gov.in/ dan https://nalandauniv.edu.in/asean/.
“Selain skema beasiswa, Pemerintah India juga memberikan tawaran pelatihan singkat bagi dosen dan praktisi di Indonesia melalui Skema Indian Technical & Economic Cooperation [ITEC] Programme. Ini adalah peluang bagi masyarakat Aceh untuk meningkatkan kapasitas profesional dan mengenal India lebih jauh,” tambahnya.
Disebutkan, ITEC adalah program tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah India yang bermitra dengan 47 lembaga riset/pelatihan dan Universitas di India. Terdapat 277 jenis pelatihan yang disediakan. Informasi lebih jauh dapat mengujungi website https://itecgoi.in/index.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik Umuslim, Hakim Muttaqim, yang mewakili Rektor Umuslim, Dr Marwan, mengapresiasi tawaran kerjasama beasiswa dan pelatihan yang disampaikan oleh Konjen India tersebut.
“Kami menyambut baik tawaran kerjasama ini dan berharap civitas akademika Umuslim dapat mengambil bagian lebih aktif dalam tawaran kerjasama yang diberikan oleh Pemerintah India ini. Apalagi selama ini, sudah ada beberapa alumni dari Universitas India yang mengajar di Umuslim dan mendapatkan pelatihan ITEC,” sebut Hakim Muttaqim.
Diakhir pertemuan singkat tersebut, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama-Umuslim, Dr Zulfikar, juga menyampaikan undangan dari Rektor Umuslim kepada Konjen India, Mr Ravi Shanker Goel, untuk dapat berkunjung ke kampus Umuslim yang terletak di Kabupaten Bireuen.
“Kami berharap, Mr Ravi suatu waktu dapat berkunjung ke kampus kami di Matangglumpangdua, Bireuen untuk memberikan Kuliah Umum serta meresmikan India Corner yang terdapat di Perpustakaan Umuslim. Semoga kegiatan ini dapat menjadi bagian upaya yang memperkuat hubungan antara Pemerintah India dan Indonesia, terutama dalam hal kerjasama budaya dan pendidikan”, tutup Warek III Umuslim.
Diketahui, hubungan antara Konsulat Jenderal India di Medan dengan Umuslim telah terjalin cukup lama. Salah satunya kehadiran India Corner di Perpustakaan Umuslim yang menawarkan beragam buku-buku utama tentang India yang dapat diakses oleh masyarakat Aceh, khususnya di Kabupaten Bireuen.
Selain itu, salah seorang Dosen Umuslim dari Program Studi Hubungan Internasional-FISIP, Teuku Cut Mahmud Aziz SFil MA (Poncut) juga terlibat aktif dalam Inisiasi Program Kerjasama Aceh-Andaman yang telah berjalan dalam beberapa tahun ini.
Latar belakang kerjasama Aceh-Andaman dan Nikobar itu, diawali dengan kunjungan resmi PM India ke Indonesia pada Mei 2018. Kunjungan itu menghasilkan salah satu kesepakatan, dimana Presiden RI dan PM India berkomitmen untuk mengembangkan konektivitas antara Aceh dan Kepulauan Andaman dan Nicobar yang disepakati dalam Shared Vision on Maritime Cooperation RI–India pada Mei 2018.
Menindaklanjuti kesepakatan itu, Kementerian Luar Negeri RI mengundang Pemerintah Aceh untuk mengikuti The Preliminary Meeting of the Joint Task Force on Connectivity of Aceh and Andaman tanggal 3 September 2019 di Jakarta untuk membahas kerjasama antara Aceh dan Andaman dimana salah satu pointnya adalah 6 kesepakatan kerjasama yakni perdagangan dan investasi, pengembangan konektifitas wilayah, pengembangan infrastruktur pelabuhan di Sabang, pembangunan berkelanjutan di bidang perikanan, pariwisata, dan pertukaran budaya dan pendidikan. (akh)