class="wp-singular post-template-default single single-post postid-137410 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Sijago Merah Lahap Satu Rumah dan Dua Sepeda Motor Hindari Penyalahgunaan Kenderaan Dinas, Pemkab Simeulue Bakal Pasang Logo Daerah Wabup Simeulue Mendadak Tinjau BBIP, 30 Persen Fasilitas Telah Rusak  AKBP Mughi Prasetyo Habrianto SIK Disambut Tradisi Pedang Pora 41 Santri Pesantren Terpadu Almuslim Peusangan Dikukuhkan Sebagai Alumni

UTAMA · 7 Apr 2025 21:58 WIB ·

Presiden 6 Kali Ucapkan: Saya Bahagia


 Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto saat menyapa salah seorang petani dalam acara Panen Raya Nasional yang digelar serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4). FOTO PCO Perbesar

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto saat menyapa salah seorang petani dalam acara Panen Raya Nasional yang digelar serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4). FOTO PCO

MAJALENGKA (RA) – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara terbuka menyampaikan kebahagiaannya dalam acara Panen Raya Nasional yang digelar serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4). Dalam kesempatan tersebut, Presiden bahkan menyebut dirinya bahagia hingga enam kali, menegaskan rasa syukur atas capaian peningkatan kesejahteraan petani.

“Hari ini mungkin yang paling bahagia, yang paling gembira adalah saya sendiri, Presiden Republik Indonesia,” ujar Presiden Prabowo di tengah acara panen raya yang penuh suasana sukacita.

Para petani juga turut berbagi kebahagiaan mereka. Dari Kabupaten Serang, Banten, Ketua Gapoktan Subur Makmur, Kodiman menyatakan, “Alhamdulillah, asalnya penghasilan kami sekitar Rp5.500 per kilo. Sekarang, berkat Presiden Prabowo Subianto, harga gabah kami mencapai Rp6.500 per kilogram.”

Di Lampung Tengah, petani pun merasakan kebahagiaan serupa dengan lonjakan harga gabah dari Rp4.000 menjadi Rp6.500 per kilogram. “Kami sangat bersyukur sekali, ini merupakan anugerah bagi kami sebagai petani,” ujar perwakilan petani dari Lampung.

Petani dari Kabupaten Ngawi, Jawa Timur juga menambahkan, “Kami petani Ngawi merasa bahagia sekali dengan kebijakan Bapak Presiden. Harga gabah kami mencapai Rp6.500 dan pupuk mudah diperoleh.”

Mendengar antusiasme para petani, Presiden bahkan memperpanjang durasi acara yang awalnya direncanakan satu jam menjadi dua jam.

“Kepada seluruh petani di seluruh Indonesia, perjuanganmu mulia. Sekarang di puncak pimpinan negara adalah orang-orang yang mengerti, orang-orang yang akan membela kepentingan petani, orang-orang yang cinta petani. Saudara-saudara berjasa, saudara-saudara adalah pahlawan produksi,” kata Presiden.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden, Prita Laura menjelaskan, kebahagiaan Presiden adalah kebahagiaan seluruh petani di Indonesia. Presiden memberi perhatian khusus untuk petani karena ingin mewujudkan petani yang sejahtera dan membawa Indonesia swasembada bahkan menjadi lumpung pangan dunia.

“Saya baru mendengar dalam satu momen Presiden Prabowo menyebut saya bahagia hingga enam kali. Presiden menjelaskan merasa bahagia karena bisa membahagiakan petani dan mendorong hasil panen yang terbesar dalam 7 tahun terakhir,” kata Prita.

Prita menambahkan, Presiden mencatat sendiri permasalahan yang disampaikan para petani. Dimulai dari mempermudah akses petani mendapatkan pupuk dan benih, pendampingan petani yang lebih aktif, perbaikan irigasi, penyediaan alsintan, hingga menaikkan harga beli gabah menjadi 6.500 per kilo, yang disampaikan petani sebagai rekor harga gabah tertinggi.

“Baru memasuki 6 bulan masa pemerintahannya Presiden memang telah merombak begitu banyak sitem dan praktek yang memiskinkan petani,” kata Prita.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut menyampaikan bahwa serapan gabah oleh Bulog meningkat hingga 2.000%, dari sebelumnya 35.000 ton menjadi 800.000 ton. Menurutnya, hal ini merupakan hasil nyata dari kebijakan pro-petani yang konsisten dijalankan pemerintah sesuai arahan Presiden.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi nasional pada periode Januari-April 2025 mencapai rekor tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, sebesar 13,94 juta ton gabah kering giling (GKG), setara dengan 8,03 juta ton beras. Pencapaian ini didukung oleh berbagai kebijakan percepatan tanam, distribusi pupuk dan benih unggul, serta pompanisasi.

Penjelasan Menteri Amran senada dengan pengakuan para petani.

“Yang berbeda di kepemimpinan pak Prabowo. Kebijakan pemerintah dikawal betul dari Perintah Presiden, pelaksanaan di tingkat Menteri sampai pelaksaan di tingkat petani sama. Ini yang membuat hasilnya berbeda,” ujar Dani, salah seorang Penyuluh Pertanian di Majalengka.

Pernyataan Dani diamini koleganya di kelompok tani, Surdi.

“Dulu kalo bawa pulang hasil tani ke rumah hanya sedikit. Jadi cekcok di rumah. Istri minta saya ganti profesi, tapi ya saya bisanya kan hanya bertani. Tapi sekarang bawa hasil bagus, keluarga di rumah senang. Terimakasih Pak Prabowo,” katanya.(PCO/drh)

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Wagub Aceh Bahas Rencana Investasi dengan Dubes UEA

18 April 2025 - 06:43 WIB

Haji Uma Serahkan Dokumen Persoalan PPPK Aceh ke BKN dan Menteri PANRB

17 April 2025 - 23:24 WIB

Berkas Perkara Dua Tersangka Kasus TPPO Aceh Dilimpahkan ke Kejaksaaan, Haji Uma Apresiasi Kepolisian

17 April 2025 - 22:57 WIB

Peternakan Sapi Perah Cuan Besar Berkat Program MBG

17 April 2025 - 20:35 WIB

Mualem Silaturahmi dengan Abuya Amran dan Ziarah Makam Abuya Muda Waly

17 April 2025 - 18:22 WIB

Wakil Gubernur Aceh Bertemu Direktur Islamic Development Bank: Perkuat Komitmen Pembangunan Ekonomi dan SDM

17 April 2025 - 18:16 WIB

Trending di UTAMA