BANDA ACEH – Anggota Komisi XIII DPR RI, Muslim Ayub, melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perjuangan Aceh (PPA), Selasa (8/4/2025) sore.
Kehadiran politisi nasional asal Aceh ini disambut hangat oleh Ketua Umum PPA, Prof. Adjunct Dr. Marniati, SE., M.Kes, didampingi Sekretaris Jenderal T. Rayuan Sukma, Ketua Dewan Pembina Dedi Zefrizal, ST, serta sejumlah pengurus pusat lainnya.
Dalam suasana penuh keakraban, Prof. Marniati menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut. Ia menyebut Muslim Ayub sebagai sosok panutan dalam dunia politik nasional yang memiliki perhatian besar terhadap pembangunan Aceh.
“Beliau adalah tokoh yang patut kami teladani. Kami di PPA siap belajar dan berkonsultasi dengan beliau dalam berbagai hal,” ujarnya.
Salah satu isu penting yang menjadi sorotan dalam pertemuan itu adalah keterwakilan perempuan di parlemen. Muslim Ayub menilai sistem pemilu saat ini belum sepenuhnya mendukung pencalonan legislatif perempuan secara adil. Ia mendorong adanya perubahan mekanisme pencalonan agar perempuan tidak harus bersaing langsung dengan laki-laki, sehingga target 30 persen keterwakilan dapat tercapai secara substansial, bukan sekadar formalitas administratif.
“Selama ini angka 30 persen hanya tercantum di daftar calon, tapi hasil akhirnya jauh dari itu. Harus ada sistem klasifikasi yang betul-betul mendukung keterpilihan perempuan di parlemen,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Muslim Ayub juga mengangkat isu Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh. Ia mengungkapkan bahwa sejumlah anggota DPR RI dari Dapil Aceh sedang memperjuangkan agar porsi dana Otsus dikembalikan ke angka 2 persen, serta tidak dibatasi waktu sebagaimana berlaku di Papua.
“Kita ingin Dana Otsus berlaku permanen, demi keberlanjutan pembangunan Aceh ke depan,” katanya.
Pertemuan itu turut membuka ruang dialog terkait potensi kerja sama antara PPA dan Partai NasDem menjelang Pemilu mendatang. Menurut Muslim Ayub, sinergi lintas partai penting untuk memperkuat posisi Aceh dalam kancah politik nasional.
Ia juga berharap PPA dapat menjadi partai lokal yang menjadi contoh dan mampu menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak demi kemajuan Aceh. “Keberhasilan sebuah partai tidak hanya ditentukan oleh besar kecilnya dana, tetapi oleh kekuatan figur dan komitmen para pengurusnya,” ujarnya.
Menutup pertemuan, Muslim Ayub menyampaikan keyakinannya bahwa PPA memiliki masa depan cerah. Ia menilai kepengurusan partai ini diisi oleh figur-figur yang berintegritas, loyal, dan memiliki kepedulian tinggi terhadap rakyat Aceh. (ra/drh)
