class="wp-singular post-template-default single single-post postid-137796 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Sijago Merah Lahap Satu Rumah dan Dua Sepeda Motor Hindari Penyalahgunaan Kenderaan Dinas, Pemkab Simeulue Bakal Pasang Logo Daerah Wabup Simeulue Mendadak Tinjau BBIP, 30 Persen Fasilitas Telah Rusak  AKBP Mughi Prasetyo Habrianto SIK Disambut Tradisi Pedang Pora 41 Santri Pesantren Terpadu Almuslim Peusangan Dikukuhkan Sebagai Alumni

INTERNASIONAL · 13 Apr 2025 15:16 WIB ·

China kirim komponen utama untuk “matahari buatan” terbesar di dunia


 Net Perbesar

Net

Rakyat Aceh | Hefei – China pada Jumat (11/4) telah merampungkan dan mengirim set final komponen Correction Coil In-Cryostat Feeder ke lokasi Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional (International Thermonuclear Experimental Reactor/ITER) di Prancis selatan, menandakan seluruh komponen super besar yang dibutuhkan untuk sistem pengumpan (feeder) magnet ITER kini telah berhasil dikembangkan, ungkap pihak pengembang.

Sistem feeder magnet ITER dikembangkan oleh Institut Fisika Plasma Akademi Ilmu Pengetahuan China (Academy of Sciences’ Institute of Plasma Physics/ASIPP) dan dikenal sebagai “urat nadi” sistem magnet ITER. Komponen terbesarnya, Correction Coil In-Cryostat Feeder, terdiri atas sembilan set yang dibangun menjadi struktur separuh cincin dengan diameter 16 meter dan tinggi 3 meter.

ITER, salah satu proyek penelitian ilmiah internasional terbesar dan terpenting di dunia, terkenal dengan sebutan “matahari buatan”. Julukan tersebut berasal dari kemampuannya menghasilkan energi bersih dan bebas karbon melalui cara yang serupa dengan matahari, yaitu dengan memancarkan cahaya dan panas melalui reaksi fusi.

ITER didanai bersama oleh Uni Eropa, China, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, India, dan Rusia.

Menurut Wakil Direktur ASIPP Lu Kun, sistem feeder magnet tersebut sangat penting bagi ITER. Sistem itu menyediakan energi dan media pendingin untuk magnet reaktor fusi, mengirimkan kembali sinyal kendali kritis, dan juga bertindak sebagai saluran pelepasan untuk melepaskan energi magnet yang tersimpan secara aman.

Diproduksi dan diuji secara independen oleh ASIPP, ungkap Lu, sistem itu merupakan paket pengadaan ITER China yang paling kompleks, terdiri dari total 31 set, dengan total bobot sekitar 1.600 ton.

Wakil Presiden Institut Ilmu Fisika Hefei (Hefei Institutes of Physical Science) sekaligus Direktur ASIPP Song Yuntao menuturkan bahwa dalam 20 tahun terakhir, ASIPP telah membangun hubungan kolaboratif yang stabil dengan lebih dari 140 institusi penelitian di 50 lebih negara, membantu banyak negara emerging mengembangkan program dan fasilitas penelitian fusi mereka sendiri.

ANTARA 2025

Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Rencana Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, MPU : Perlu Kajian dari Perspektif Politik Global

16 April 2025 - 14:55 WIB

UNRWA Sebut Lebih Dari 70 Persen Sekolah di Jalur Gaza Diserang Israel

15 April 2025 - 15:39 WIB

Tiongkok Naikkan Tarif Impor jadi 125 Persen, Trump Melunak dan Minta Nego

14 April 2025 - 16:21 WIB

Remaja AS Diduga Bunuh Orang Tua Untuk Biayai Rencana Pembunuhan Trump

13 April 2025 - 17:32 WIB

Selesaikan Sengketa Dagang Dengan AS, China Desak Dialog Yang Adil

11 April 2025 - 15:37 WIB

Macron: Prancis mungkin akui Palestina sebagai negara pada Juni

10 April 2025 - 14:51 WIB

Trending di INTERNASIONAL