class="wp-singular post-template-default single single-post postid-138255 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Dirlantas Polda Aceh: Kasus Lakalantas di Aceh Paling Menonjol  Kalahkan Incumbent, Fadhli Terpilih Sebagai Keuchik Gampong Cot Puuk Bareskrim Polri Nyatakan Ijazah Jokowi Asli, Tidak Ada Unsur Pidana Penyelidikan Dihentikan Kemenag Bireuen Luncurkan Forum BERLIAN Kadinkes Aceh Utara Sidak Puskesmas Matangkuli

NASIONAL · 14 Apr 2025 22:51 WIB ·

Bertemu Penasehat DWP, Marlina Muzakir Minta Penguatan Dukungan Terhadap UMKM dan Produk Kreatif Aceh


 Ketua Dekranasda Aceh, Marlina Muzakir berbincang dengan Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DWP Kemenparekraf), Adinda Yuanita Harsya didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Mohd. Tanwir di aula Kemenkraf, Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta Selatan, Senin, 14 April 2025. Perbesar

Ketua Dekranasda Aceh, Marlina Muzakir berbincang dengan Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DWP Kemenparekraf), Adinda Yuanita Harsya didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Mohd. Tanwir di aula Kemenkraf, Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta Selatan, Senin, 14 April 2025.

JAKARTA (RA) – Ketua Dekranasda Aceh, Marlina Muzakir meminta dukungan konkret untuk pelaku UMKM dan industri kreatif di Aceh kepada Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DWP Kemenparekraf), Adinda Yuanita Harsya.

Dalam kesempatan tersebut, Marlina menyoroti pentingnya strategi pembinaan dan pemasaran yang lebih sistematis bagi produk-produk lokal yang memiliki potensi besar, baik dari sisi nilai ekonomi maupun budaya.

“Kami sangat berharap ada sinergi lintas sektor dalam memperkuat pembinaan terhadap manajemen UMKM, karena banyak dari mereka yang memiliki kreativitas luar biasa, namun terkendala dalam hal pembiayaan dan pemasaran,” ungkap Marlina didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Mohd. Tanwir di aula Kemenkraf, Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta Selatan, Senin, 14 April 2025.

Marlina menjelaskan bahwa, salah satu tantangan terbesar UMKM saat ini adalah akses terhadap pasar. “Seringkali mereka tidak bisa menitipkan barang ke luar daerah karena tidak memiliki modal cukup untuk memproduksi ulang jika barangnya belum laku. Akhirnya, peluang untuk mengikuti pameran atau memperluas jangkauan pasar menjadi terbatas,” ujar Marlina.

Ketua Dekranasda juga menekankan pentingnya pemanfaatan storytelling sebagai pendekatan dalam memasarkan produk kreatif. “Produk-produk lokal kita harus dibalut dengan cerita yang kuat, yang bisa menyentuh pasar modern. Seperti kopi luar atau kopi fermentasi, misalnya, yang bukan sekadar tren tapi juga punya nilai cerita. Bahkan, konsep seperti kopi gajah di Thailand pun bisa diadaptasi secara kreatif untuk menambah nilai jual,” ujarnya.

Dalam diskusi tersebut juga mengemuka pembahasan mengenai branding produk lokal seperti birpala, yang sempat menimbulkan perdebatan karena namanya.

Namun, Ketua Dekranasda menjelaskan bahwa esensi dari birpala bukan pada alkoholnya, melainkan proses fermentasi pala yang menciptakan manfaat kesehatan dan rasa yang khas. “Kalau kita bicara alkohol, kopi juga punya alkohol. Tapi selama prosesnya tidak untuk memabukkan dan justru menyehatkan, maka pemahamannya perlu diluruskan,” jelasnya.

Beliau juga mendorong adanya ruang-ruang distribusi kreatif seperti “Pojok Kreatif” di warung atau pusat UMKM, agar pelaku usaha tidak perlu membuka kios sendiri. Ini akan membantu produk mereka tampil di depan publik tanpa beban biaya tambahan.

“Yang penting ada wadah titipan. Kalau produknya laku, pelaku UMKM akan terpacu untuk terus berinovasi,” tambah beliau.

Sementara itu, Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DWP Kemenparekraf), Adinda Yuanita Harsya, yang juga merupakan istri dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, menyampaikan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Aceh.

Beliau juga menyampaikan permintaan agar Aceh bersedia menjadi tuan rumah kegiatan Dekranasda di tingkat nasional, sebagai bagian dari upaya memperkenalkan potensi kreatif daerah ke kancah yang lebih luas.

Tak hanya itu, Adinda Yuanita juga memberi perhatian khusus pada kesiapan Aceh dalam membentuk kelembagaan ekonomi kreatif yang lebih kuat. Ia mendorong agar Badan Ekraf Aceh dapat segera dipersiapkan sebagai sebuah dinas tersendiri, agar memiliki kapasitas yang lebih solid dalam menjalankan program-program strategis dan kolaboratif.

Di akhir pertemuan, Ketua Dekranasda Aceh dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh kembali menegaskan harapannya agar pemerintah pusat maupun pemangku kepentingan lainnya dapat mendukung keberlanjutan program pemberdayaan UMKM dan ekonomi kreatif di Aceh, serta membuka jalan kolaborasi dengan diaspora Aceh di luar negeri, seperti jaringan kedai runcit di Malaysia, agar produk-produk kreatif Aceh bisa go global dengan identitasnya sendiri. (ra/drh)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Bareskrim Polri Nyatakan Ijazah Jokowi Asli, Tidak Ada Unsur Pidana Penyelidikan Dihentikan

22 May 2025 - 15:43 WIB

Kick Off Pemilihan Duta Santri Nasional 2025 Resmi Digelar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

20 May 2025 - 15:46 WIB

Menkum Sebut Eks Anggota TNI Ikut Militer Rusia Tak Lagi Berstatus WNI

14 May 2025 - 15:02 WIB

Ledakan Saat Pemusnahan Amunisi di Garut Tewaskan 11 Orang

12 May 2025 - 16:35 WIB

Momen Prabowo Sambut Hangat Bill Gates di Istana Merdeka, Jemput Sejak Turun dari Kendaraan

7 May 2025 - 10:13 WIB

Warga Badui Dalam Rayakan Seba ke Gubernur Banten, Jalan Kaki 160 KM

4 May 2025 - 15:39 WIB

Trending di NASIONAL