RAKYAT ACEH I MEULABOH – Kerap terjadinya pemblokiran aktivitas hauling batu bara milik PT Agar Budi Jasa Bersama (AJB), menyisakan kekhawatiran tersendiri bagi kalangan pengemudi. Sejumlah masyarakat Aceh Barat yang selama ini menjadi supir truk angkutan batubara mulai jenuh dan frustasi.
“Kami sebagai supir truk angkutan asli warga lokal, merasa sedikit terganggu dengan tindakan pemblokiran jalan hauling yang sering terjadi” ucap Usman Umar (45), warga Tanjung Bungong, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, Senin (14/4/2025).
Ia mengaku mulai jenuh dan frustasi jika tindakan penyetopan aktivitas hauling batubara terus terjadi, karena berdampak pada minimnya penghasilan sehari-hari serta bakal kesulitan untuk menutup biaya cicilan kredit mobil dump truk.
“Kecewa juga sih, karena harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Sudah jumlah trip yang dikejar perhari tidak sesuai target, terganggu lagi,” keluh Usman.
Apalagi, sambungnya, tindakan pemblokiran aktivitas hauling batu bara yang terjadi pada Jumat malam (11/04/2025) kemarin, di ruas jalan Meulaboh – Tutut, tepatnya Desa Alue Tampak, kecamatan Kaway XVI, sempat terjadinya bentrok fisik sesama warga lokal, demi mempertahankan pendapat masing-masing, bahkan berpeluang masuk dalam laporan polisi.
“Kami supir yang mencari nafkah untuk menutupi kebutuhan anak dan istri jadi sedikit bingung dan was-was juga, mengapa cara menyampaikan ‘tuntutan’ kepada perusahaan harus sampai mengorbankan kami para pengemudi,” curhat Usman.
Diharapkan seluruh pihak dapat berfikir jernih dan menyelesaikan masalah secara mufakat, demi menjaga citra ‘Aceh aman berinvestasi’. Eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus tegas, objektif dan penuh bijaksana dalam menyikapi persoalan ini, sesuai referensi aturan yang berlaku, agar tidak menjadi bumerang dikemudian hari.(den)