class="wp-singular post-template-default single single-post postid-137976 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Warga Tumpok Teungoh Ramai-ramai Bergotong Royong  Aston Villa bungkam Newcastle United 4-1 Ilmuwan China Kembangkan Sistem Prakiraan Badai Debu Baru Harga Emas Meroket, Ini Respon MPU Lhokseumawe Terkait Mahar Pernikahan Wali Kota Segera Wujudkan Penanganan Sampah Secara Komprehensif

UTAMA · 16 Apr 2025 08:52 WIB ·

Prof Marniati Temui Menteri PPPA, Dorong Pembentukan Komisi Perempuan Aceh


 Ketua Umum DPP Partai Perjuangan Aceh (PPA), Prof. Adjunct Dr. Marniati, SE, M.Kes, menemui Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, M.Si. FOTO IST Perbesar

Ketua Umum DPP Partai Perjuangan Aceh (PPA), Prof. Adjunct Dr. Marniati, SE, M.Kes, menemui Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, M.Si. FOTO IST

JAKARTA (RA) – Ketua Umum DPP Partai Perjuangan Aceh (PPA), Prof. Adjunct Dr. Marniati, SE, M.Kes, menemui Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, M.Si, di Jakarta. Pertemuan yang berlangsung hangat di kediaman pribadi sang menteri itu membahas upaya pembentukan Komisi Perempuan di Aceh.

Dalam pertemuan tersebut, Prof. Marniati menegaskan urgensi pembentukan lembaga yang secara khusus menangani perlindungan dan pemberdayaan perempuan di Aceh. Menurutnya, sudah saatnya Aceh memiliki institusi yang mampu mengawal hak-hak perempuan secara menyeluruh, baik dari sisi hukum maupun keterlibatan di ruang publik.

“Komisi Perempuan di Aceh bukan sekadar simbol. Ini kebutuhan mendesak untuk melindungi perempuan dari kekerasan, diskriminasi, dan ketidakadilan,” ujar Prof. Marniati kepada media, Selasa (15/4/2025).

Ia juga menyoroti pentingnya keterwakilan perempuan sebanyak 30 persen di dunia politik yang tidak hanya sebatas angka, tetapi juga mencerminkan kualitas, keberanian, dan suara perempuan dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat.

Dalam dialognya, Prof. Marniati turut menyampaikan keprihatinan atas berbagai persoalan yang menimpa perempuan di Aceh, seperti perdagangan manusia, kekerasan seksual terhadap anak, serta pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tidak adil terhadap buruh perempuan. Ia menilai persoalan tersebut memerlukan intervensi nyata dari pemerintah dan peran aktif partai politik.

“PPA siap menjadi pelopor dan mengajak partai-partai lain di Aceh duduk bersama mendukung kajian dan pembentukan Komisi Perempuan. Ini bukan sekadar agenda politik, tapi agenda kemanusiaan,” tegasnya.

Langkah Prof. Marniati mendapat apresiasi dari berbagai kalangan sebagai bentuk nyata komitmen PPA dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Pertemuan ini menjadi tonggak awal perjuangan struktural menuju ekosistem sosial dan politik yang lebih adil bagi perempuan Aceh.(ra/drh)

 

Artikel ini telah dibaca 51 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Hindari Lubang, Penumpang Sepmor Meninggal Setelah Mendapat Pertolongan

20 April 2025 - 19:53 WIB

Danrem Lilawangsa Minta Pemerintah Bangun Jalan ke Makam Cut Meutia

20 April 2025 - 18:48 WIB

Aston Villa bungkam Newcastle United 4-1

20 April 2025 - 14:26 WIB

Penegakan SI, Kadis Syariat Islam Apresiasi Langkah Walikota Banda Aceh

19 April 2025 - 19:48 WIB

Wali Kota Segera Wujudkan Penanganan Sampah Secara Komprehensif

19 April 2025 - 18:01 WIB

UNRWA ungkap tak ada bantuan masuk ke Gaza sejak 2 Maret

18 April 2025 - 15:15 WIB

Trending di INTERNASIONAL