RAKYAT ACEH | BANDA ACEH – Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk. H. Faisal Ali atau yang akrab disapa Lem Faisal, memberikan tanggapan atas rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia.
Ia menyebut bahwa niat pemerintah tentu patut diapresiasi dari sisi kemanusiaan, namun tetap perlu dikaji secara mendalam, terutama dari perspektif geopolitik dan kepentingan umat Islam secara global.
Menurutnya, langkah evakuasi warga Gaza justru berpotensi dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin melemahkan perjuangan rakyat Palestina.
“Kita takutkan ini menjadi kesempatan bagi Yahudi untuk menduduki dan menguasai tanah Gaza dan menghilangkan perhatian umat Islam terhadap gaza karena penduduknya sudah nyaman diluar negeri,” ujar Lem Faisal saat dihubungi, Selasa (15/4).
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rencana evakuasi terhadap warga Gaza ke Indonesia, khususnya bagi korban luka akibat aksi Genosida yang dilakukan oleh Israel. Rencana ini disampaikan Prabowo dalam pernyataannya pada Rabu, 9 April 2025, dengan tujuan memberikan perawatan medis yang lebih baik bagi para korban.
“Kami siap menerima korban-korban yang luka-luka, dan nanti segera kirim Menteri Luar Negeri untuk berdiskusi dengan pemerintah Palestina dan pihak terkait di wilayah tersebut. Kami siap evakuasi mereka yang luka-luka,” ujar Prabowo.
Ia menjelaskan, pada gelombang pertama, pemerintah Indonesia siap menjemput 1.000 warga Gaza menggunakan pesawat. Namun, pelaksanaan evakuasi masih menunggu persetujuan resmi dari pemerintah Palestina serta koordinasi dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah.
Presiden juga menegaskan bahwa evakuasi tersebut bersifat sementara. Setelah kondisi mereka membaik dan situasi di Gaza kembali kondusif, para pengungsi akan dikembalikan ke tanah asal mereka.
“Mereka di sini hanya sementara. Setelah pulih dan kondisi memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah asal. Saya kira itu sikap pemerintah Indonesia,” tegasnya.
Sebelumnya, tiga organisasi kemasyarakatan Islam besar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), telah menyatakan penolakan terhadap rencana tersebut.
Mereka menilai langkah itu berpotensi sejalan dengan upaya Israel dan Amerika Serikat dalam mengosongkan wilayah Gaza dari penduduk aslinya, yang dapat berdampak jangka panjang terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. (Mag-01/min)