class="wp-singular post-template-default single single-post postid-138144 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Bir Ali Tour & Travel Lebarkan Sayapnya di Takengon, Bagikan 10 Paspor Gratis  Meunasah Mesjid Bentuk Koperasi Merah Putih, Siap Sejahterakan Masyarakat Patroli Polres Dogiai diserang KKB di kawasan Kali Tuka Komunitas Wartawan Gelar Kongres JPFC ke-VI Badan Narkotika Nasional Kota Banda Aceh Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba Di Balai Besar Lido Bogor

NASIONAL · 18 Apr 2025 09:37 WIB ·

Ketua PIM DPD Aceh Prof. Adjunct Marniati Bersama Ketum Kowani Perjuangkan Perhatian Pemerintah untuk Organisasi Perempuan


 Ketua DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Aceh, Prof. Adjunct Marniati, menghadiri pertemuan nasional organisasi perempuan yang digelar di pendopo kediaman Nannie Hadi Tjahjanto. Pertemuan tersebut dipimpin oleh Ketua Umum PIM, Lana Kuncoro, dan turut dihadiri oleh perwakilan PIM dari seluruh Indonesia, Kamis (17/4/2025).  FOTO IST
Perbesar

Ketua DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Aceh, Prof. Adjunct Marniati, menghadiri pertemuan nasional organisasi perempuan yang digelar di pendopo kediaman Nannie Hadi Tjahjanto. Pertemuan tersebut dipimpin oleh Ketua Umum PIM, Lana Kuncoro, dan turut dihadiri oleh perwakilan PIM dari seluruh Indonesia, Kamis (17/4/2025). FOTO IST

JAKARTA (RA) – Ketua DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Aceh, Prof. Adjunct Marniati, menghadiri pertemuan nasional organisasi perempuan yang digelar di pendopo kediaman Nannie Hadi Tjahjanto. Pertemuan tersebut dipimpin oleh Ketua Umum PIM, Lana Kuncoro, dan turut dihadiri oleh perwakilan PIM dari seluruh Indonesia, Kamis (17/4/2025).

Dalam pertemuan itu, Prof. Adjunct Marniati menyampaikan sejumlah persoalan yang dihadapi perempuan di Aceh, termasuk kasus perdagangan manusia yang berhasil digagalkan saat hendak diberangkatkan ke Laos, serta tingginya angka perceraian di wilayah tersebut. Ia menekankan pentingnya perhatian serius dari pemerintah daerah terhadap program pemberdayaan perempuan.

“Saat ini banyak organisasi perempuan yang sudah bekerja keras di berbagai bidang, namun tidak mendapat dukungan anggaran atau ruang koordinasi yang jelas dari pemerintah. Padahal, organisasi-organisasi ini bisa menjadi mitra strategis dalam menjalankan program-program prioritas, terutama terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” ujar Marniati.

Marniati juga mendorong agar pemerintah Aceh dapat mengundang seluruh organisasi perempuan untuk duduk bersama, bersinergi, dan memberikan masukan dalam penyusunan program maupun rancangan qanun (Raqan) yang menyentuh langsung isu-isu perempuan dan anak.

Ia juga menyoroti rendahnya keterwakilan perempuan dalam parlemen sebagai hambatan serius bagi terwujudnya kebijakan publik yang inklusif gender. “Perempuan sering kali tidak bisa menyuarakan kepentingan kaumnya secara maksimal di parlemen karena jumlah mereka masih sangat sedikit. Harus ada keterwakilan minimal 30% agar perspektif perempuan benar-benar diperhitungkan dalam pengambilan keputusan,” jelas Marniati.

Sementara itu, Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Nanik, memberikan apresiasi kepada PIM atas kepeduliannya terhadap persoalan perempuan di daerah. Ia menegaskan bahwa Kowani akan memperjuangkan agar organisasi perempuan mendapat perhatian penuh dari pemerintah pusat. Kowani juga mendorong agar organisasi perempuan di seluruh daerah dapat bersinergi dengan pemerintah, baik di tingkat lokal maupun nasional, demi mendukung program pembangunan dan visi “Asta Cita” Presiden Prabowo. (ra/drh)

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Double Check: Sekolah Rakyat untuk Naila, Bansos Berdayakan Keluarganya

24 May 2025 - 15:17 WIB

Selamat Ariga Raih Anugerah Syiar Ramadan 2025 

24 May 2025 - 10:37 WIB

Patroli Polres Dogiai diserang KKB di kawasan Kali Tuka

23 May 2025 - 15:57 WIB

Bareskrim Polri Nyatakan Ijazah Jokowi Asli, Tidak Ada Unsur Pidana Penyelidikan Dihentikan

22 May 2025 - 15:43 WIB

Kick Off Pemilihan Duta Santri Nasional 2025 Resmi Digelar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

20 May 2025 - 15:46 WIB

Menkum Sebut Eks Anggota TNI Ikut Militer Rusia Tak Lagi Berstatus WNI

14 May 2025 - 15:02 WIB

Trending di INTERNASIONAL