class="wp-singular post-template-default single single-post postid-138311 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Bir Ali Tour & Travel Lebarkan Sayapnya di Takengon, Bagikan 10 Paspor Gratis  Meunasah Mesjid Bentuk Koperasi Merah Putih, Siap Sejahterakan Masyarakat Patroli Polres Dogiai diserang KKB di kawasan Kali Tuka Komunitas Wartawan Gelar Kongres JPFC ke-VI Badan Narkotika Nasional Kota Banda Aceh Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba Di Balai Besar Lido Bogor

UTAMA · 20 Apr 2025 18:48 WIB ·

Danrem Lilawangsa Minta Pemerintah Bangun Jalan ke Makam Cut Meutia


 Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, kembali meninjau makam Pahlawan Nasional Cut Meutia, di kawasan hutan lindung Gunung Lipeh, Ujong Krueng Kereuto, Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, Sabtu, 19 April 2025. (Ist) Perbesar

Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, kembali meninjau makam Pahlawan Nasional Cut Meutia, di kawasan hutan lindung Gunung Lipeh, Ujong Krueng Kereuto, Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, Sabtu, 19 April 2025. (Ist)

RAKYAT ACEH | ACEH UTARA – Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran kembali meninjau makam Pahlawan Nasional Cut Meutia, di Kawasan Hutan Lindung Gunung Lipeh, Ujong Krueng Keureuto, Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, Sabtu, 19 April 2025.

Kehadiran Danrem didampingi istrinya yang juga Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 011 PD IM, Dini, melihat kondisi bangunan makam Pahlawan Nasional Cut Meutia, yang dikerjakan oleh sejumlah prajurit TNI.

Selain Danrem dan istri, terlihat dalam rombongan Dandim 0103/Aceh Utara, Letkol Kav Makhyar, perwakilan Staf PLN Lhokseumawe dan beberapa prajurit, mereka masih menelusuri akses jalur sungai menuju ke Makam Cut Meutia, sebagian rombongan menggunakan trail dari akses jalan baru.

Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran mengatakan, sampai saat ini, pembangunan makam Cut Meutia dan makam Tengku Supot Mata sudah hampir 80 persen dikerjakan, dan materialnya dipesan dari Bandung, sama persis material makam Cut Nyak Dien. Namun kendala akses jalan menjadi hambatan pembangunan makam.

“Memang kendala medan agak sulit, dari titik ujung jembatan untuk sampai ke makam, namun agar tidak pecah kita upayakan mengunakan john deere, sehingga semua materialnya bisa diangkut dan cepat dipasang, itu khusus fisik bangunan makam. Sedangkan fasilitas lain seperti pembangunan plaza, galeri, mushola dan toilet masih 30 persen,” urainya.

Danrem menargetkan, khusus pembangunan dua makam rampung selesai sekitar bulan Juli 2025.

Sementara untuk pembangunan kompleks makam masih membutuhkan waktu pekerjaanya, disebabkan hanya satu medan agak sulit, terlebih saat ini kondisi cuaca musim penghujan, menyebabkan akses jalan baru belum memadai dan tidak bisa dilalui kendaraan normal untuk membawa material.

“Pekerjaan makam ini dimulai Oktober 2024, kendalanya hanya satu, medannya agak sulit, terpaksa kita lalui dari jalur lewat sungai, tadi kita tempuh waktu satu jam lebih, sekitar 2,5 Km mengangkut material berupa besi, marmer keramik dan genteng, semuanya membutuhkan tenaga dan berkehati-hatian,” ucapnya.

Harapanya, kepada pemerintah daerah Kabupaten Aceh Utara dan Pemerintah Pusat, Provinsi Aceh, pembangunan akses jalan menuju ke Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia agar dibuka secara permanen dan diaspal, terutama dari titik jembatan gantung belum memadai kondisinya terjal sehingga harus di potong.

“Selain pembangunan makam dan akses jalan, begitupun fasilitas lain yang akan dibangun masih banyak, saat ini baru dibantu sumbangsih oleh pegadaian pusat dan PLN pusat, sehingga kedepan apabila akses jalan telah memadai dibangun bagus, maka pembangunan makam dan lainnya dengan cepat selesai, selain memudahkan penziarah untuk berziarah, situas sejarah Makam Cut Meutia tetap terawat,” pungkas Danrem.

Pembangunan makam Pahlawan Nasional Cut Meutia, pekerjanya melibatkan puluhan prajurit TNI Korem 011/Lilawangsa, Kodim 0103/Aceh Utara, dibantu personel dari Brigib 25/Siwah, Yonkav 11, Yonarhanud 5, Yonzipur Indrapuri, dan Denbekang Lhokseumawe. Mereka menetap di sekitar makam, namun setiap dua bulan sekali rotasi bergantian. (arm/hra)

Artikel ini telah dibaca 74 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Liputan Diduga Minyak Oplosan, Wartawan Dipanggil Polres Aceh Tengah

24 May 2025 - 21:08 WIB

DPR Aceh Serahkan Dokumen Draft Final Revisi UUPA ke BK DPR RI

23 May 2025 - 21:22 WIB

Perkanalkan BPMA, Nasri Dorong Kolaborasi dengan Bappenas Dukung Proyek CCS/CCUS Arun dan Ekosistem Karbon Kredit

23 May 2025 - 21:02 WIB

Meuseuraya Akbar Pidie 2025, Disambut Antusias Warga Desa Cot Geunduek 

23 May 2025 - 20:27 WIB

Dirlantas Polda Aceh: Ubahlah Cara Pandang, Kecelakaan Bukan Hal Biasa, Tapi Masalah Serius Kita Bersama

23 May 2025 - 18:58 WIB

Pendidikan Aceh Mandek, Dr. Usman: Tak Ada Keberlanjutan Program, Akuntabilitas Lemah

23 May 2025 - 07:34 WIB

Trending di UTAMA