JANTHO (RA) – Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh menorehkan langkah progresif dengan meresmikan lapangan petanque pertama di lingkungan kampus, Senin (21/4).
Peresmian ini menjadi penanda dimulainya era baru di mana olahraga dan seni berjalan beriringan dalam atmosfer akademik yang inklusif dan kreatif.
Peresmian berlangsung meriah dengan kehadiran civitas akademika, mahasiswa, serta perwakilan dari Universitas Syiah Kuala (USK), khususnya klub petanque FKIP USK. Acara dibuka dengan sambutan Rektor ISBI Aceh, Prof. Dr. Wildan, M.Pd., yang menyatakan bahwa kehadiran lapangan petanque ini adalah bentuk keseriusan kampus dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik.
“Kami percaya bahwa pembentukan karakter mahasiswa tidak hanya ditempa di ruang kelas, tetapi juga melalui kegiatan seperti olahraga. Petanque menjadi medium baru bagi mahasiswa untuk belajar tentang strategi, ketekunan, dan sportivitas,” ujar Prof. Wildan.
Ia menambahkan, lapangan ini juga akan menjadi ruang kolaborasi antar mahasiswa dari berbagai latar belakang seni dan budaya.
Lebih lanjut, Prof. Wildan menyampaikan harapan agar ke depan ISBI Aceh tidak hanya dikenal sebagai institusi pendidikan seni, tetapi juga sebagai penggerak olahraga yang berkolaborasi dengan budaya di Aceh.
“Seni dan olahraga adalah dua wajah dari ekspresi manusia yang sama-sama membutuhkan disiplin, semangat, dan kerja sama,” tuturnya.
Kegiatan peresmian turut dimeriahkan dengan pertandingan ekshibisi antara tim ISBI Aceh dan tim FKIP USK, yang menandai sinergi antara dua perguruan tinggi dalam pengembangan olahraga ini.
Pembina Klub Petanque FKIP USK, yang juga Pengurus Pengprov FOPI Aceh Drs. Abdurrahman, M.Kes., turut memberikan apresiasi atas langkah strategis ISBI. Menurutnya, pembangunan lapangan petanque di kampus seni adalah terobosan luar biasa yang membuka ruang kolaboratif yang lebih luas.
“Olahraga ini unik karena tidak membutuhkan fasilitas besar, tetapi bisa membangun karakter dan komunitas yang kuat. Saya optimis ISBI Aceh akan menjadi salah satu pusat pembinaan petanque di wilayah barat Indonesia,” jelas Abdurrahman.
Lapangan yang dibangun di area terbuka kampus ini akan difungsikan tidak hanya untuk latihan, tapi juga sebagai tempat kompetisi dan pelatihan terbuka. ISBI Aceh berencana menggelar berbagai kegiatan untuk memasyarakatkan petanque, mulai dari pelatihan dasar hingga turnamen rutin antar fakultas dan kampus.
Dengan diresmikannya fasilitas ini, ISBI Aceh menunjukkan komitmen nyata dalam memperluas cakrawala pendidikan tinggi. Tak hanya melahirkan seniman hebat, ISBI kini siap membina mahasiswa yang juga tangguh di arena olahraga.(ra/drh)