class="wp-singular post-template-default single single-post postid-138580 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
BNN Kota Banda Aceh Gelar Program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) di Gampong Peulanggahan Afwan dan Iqbal Calon Keuchik Tanjong Bungong, Pemilihan Dijadwalkan 28 Mei Real Madrid Menang Atas Sevilla dengan Skor 2-0, Kylian Mbappe Jadi Sorotan Siloam Oncology Summit 2025 Ungkap Kedokteran Nuklir Berpotensi Jadi Harapan Baru dalam Terapi Kanker Wali Kota Lhokseumawe Ganti Sekda dan Kadis PUPR

NASIONAL · 24 Apr 2025 16:49 WIB ·

Anggota DPR Minta Pemerintah Evaluasi Mundurnya 1.957 CPNS


 Ilustrasi seleksi CPNS (ANTARA/HO-istimewa) Perbesar

Ilustrasi seleksi CPNS (ANTARA/HO-istimewa)

Rakyat Aceh | Jakarta – Anggota Komisi II DPR RI Ali Ahmad meminta pemerintah melakukan evaluasi terhadap proses penerimaan pegawai pegawai negeri sipil (PNS) menyusul mundurnya 1.957 calon pegawai negeri sipil (CPNS).

“Mundurnya 1.957 orang itu akibat tata kelola penerimaan CPNS yang tidak profesional. Mayoritas CPNS mundur karena lokasi penempatan yang jauh dari domisili,” ujar Ali Ahmad dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Dia menilai persoalan itu terjadi disebabkan karena persoalan kebijakan. Dia mendorong kebijakan terkait penerimaan dan penempatan CPNS lebih solutif, misalnya seperti sistem zonasi dalam penerimaan siswa/pelajar.

Ali Ahmad menyebut mundurnya CPNS selain berdampak terhadap hilangnya harapan sebagai PNS ketika diterima, juga larangan mengikuti penerimaan ASN di periode berikutnya, sebagaimana tertuang dalam Permenpan RB Nomor 27 Tahun 2021.

Menurutnya, beberapa lembaga negara, seperti BIN, TNI, Polri juga memberlakukan sanksi denda atau ganti rugi bagi CPNS yang mengundurkan diri.

“Kejadian ini nampak memposisikan rakyat, selaku pemegang hak konstitusional untuk memeroleh status ASN, sebagai korban kebijaksanaan,” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa kebijakan penempatan ASN di luar domisili atau peminatan CASN sangat memberatkan.

“Terlebih gaji ASN kita tergolong sangat rendah. Ini juga harus menjadi perhatian pemerintah,” bebernya.

Dia meminta Menteri PANRB melakukan evaluasi total terhadap kebijakan tersebut. Menurut dia, kebijakan yang menyangkut kepentingan rakyat harus melalui kajian komprehensif, melibatkan pakar, akademisi, ormas, dan harus berkonsultasi dengan DPR.

Ali Ahmad menyatakan DPR juga turut merasakan dampak dari mundurnya pada CPNS tersebut, yakni menanggung dampak dari penundaan pengangkatan PPPK dan PNS.

 

ANTARA 2025

Artikel ini telah dibaca 43 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Afwan dan Iqbal Calon Keuchik Tanjong Bungong, Pemilihan Dijadwalkan 28 Mei

19 May 2025 - 17:33 WIB

Real Madrid Menang Atas Sevilla dengan Skor 2-0, Kylian Mbappe Jadi Sorotan

19 May 2025 - 17:29 WIB

Siloam Oncology Summit 2025 Ungkap Kedokteran Nuklir Berpotensi Jadi Harapan Baru dalam Terapi Kanker

19 May 2025 - 17:23 WIB

Israel Serang RS Indonesia, Semua Fasilitas Medis Gaza Utara Lumpuh

19 May 2025 - 15:11 WIB

Wali Nanggroe Bahas Penguatan Kerja Sama Aceh–Rusia di Moskow

18 May 2025 - 19:33 WIB

Sikapi Usulan Legalisasi Kasino, Senator Haji Uma: Langgar Pancasila dan Nilai Agama

18 May 2025 - 15:43 WIB

Trending di UTAMA