RAKYAT ACEH | SIMEULUE – Komitmen untuk wujudkan kemandirian bidang pangan, Bupati Simuelue, Mohammad Nasrun Mikaris, mendatangi Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, Jumat, 25 April 2025.
Audiensi langsung orang nomor satu di Kabupaten Simuelue, yang turut didampingi Amsarudin, Ketua komisi II DPRK Simeulue dan Mohd. Rahidin anggota dewan serta Samsuar selaku Kadis Pertanian dan Carles, Kadis Kelautan Perikanan setempat.
Rombongan Bupati Simeulue, Mohammad Nasrun Mikaris itu, diterima langsung oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Amran Sulaiman yang turut di dampingi Sekretaris Jenderal dan para pejabat teras Direktorat Jenderal (Ditjen) Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Simeulue selain memaparkan geografis dan Sumber Daya Alam (SDA) wilayah pulau Simeulue, potensi komoditi andalan bidang pertanian dan potensi lainnya, serta langkah – langkah strategis Pemda Simeulue, juga termasuk pencarian sumber – sumber mata air untuk kepentingan pertanian dan kebutuhan pembangunan.
Setelah memaparkan geografi, SDA dan potensi komoditi andalan, Bupati Simeulue menyerahkan usulan proposal sebanyak 6 poin untuk kepentingan yang menyentuh langsung kepada kepentingan masyarakat di 10 Kecamatan dalam wilayah kepulauan Simeulue.
Hal itu disampaikan Bupati Simeulue, Mohammad Nasrun Mikaris via telepon seluler kepada Harian Rakyat Aceh, Jumat 25 April 2025. “Alhamdulillah, hari ini kita bersama anggota DPRK Simeulue, bertemu langsung dengan Bapak Menteri Pertanian RI. Kita paparkan semua potensi andalan dan SDA deerah kita, serta kita menyerahkan langsung usulan sebanyak 6 poin, yang bersentuhan langsung untuk kepentingan masyarakat, di bidang pertanian,” katanya.
Bupati Simuelue, merincikan adapun 6 poin usulan proposal itu, yakni poin satu, program cetak sawah baru seluas 2.948 hektar. Poin dua yakni, program jalan usaha tani sebanyak 100 titik atau sepanjang 80 kilometer. Poin tiga yakni, Optimasi lahan rawah seluas 1.300 hektar. Poin empat yakni, pembangunan kilang padi kapasitas 3.5 ton per jam, sebanyak 1 unit.
Kemudian poin lima yakni, pembangunan irigasi dan sarana pengairan sawah lainnya sebanyak 197 paket dan terakhir poin 6 yakni, pengadaan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) pra panen dan pasca panen sebanyak 281 unit.
Dari sebanyak 6 poin usulan itu, diestimasikan akan menyerap anggaran sebanyak Rp124.368.994.750. “Bapak Menteri Pertanian, menyampaikan usulan itu akan disahuti, namun tidak sekaligus, akan tetapi secara bertahap,” imbuh Mohammad Nasrun Mikaris.
Hal senada juga dibenarkan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Simeulue, Samsuar yang juga turut serta dalam audiensi yang berlangsung digedung A lantai 2 Kementerian Pertanian Republik Indonesia, yang dihubungi terpisah Harian Rakyat Aceh, Jumat 25 April 2025.
“Benar, dalam audiensi itu, Bapak Menteri Pertanian RI, langsung mengintruksikan kepada para Ditjen dan Direktur, untuk segera memberikan dukungan kepada Kabupaten Simeulue guna percepatan pembangunan pertanian di Kabupaten Simeulue agar stock ketersediaan pangan daerah terus terjaga. Sehingga di harapkan kedepan Simeulue terus mandiri pangan berkelanjutan dan sebagai daerah sentra produksi pangan di pantai Barat Aceh,” kata Samsuar.
Masih menurut Samsuar, usulan yang langsung mendapat restu dari Menteri Pertanian Republik Indonesia, selain penambahan Alsintan , pembangunan irigasi, optimalisasi lahan rawa dan cetak sawah baru, yan akan di upayakan pada tahun 2025. Sedangkan kilang padi dan jalan usaha tani akan di upayakan pada tahun berikutnya.
“Selain menyerahkan dokumen usulan, juga pak Bupati Simeulue menyerahkan beras hasil produksi pertanian Kabupaten Simeulue, kepada Bapak Menteri Pertanian RI,” tutup Kadis Pertanian Kabupaten Simeulue. (ahi/hra)