class="wp-singular post-template-default single single-post postid-139271 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Bir Ali Tour & Travel Lebarkan Sayapnya di Takengon, Bagikan 10 Paspor Gratis  Meunasah Mesjid Bentuk Koperasi Merah Putih, Siap Sejahterakan Masyarakat Patroli Polres Dogiai diserang KKB di kawasan Kali Tuka Komunitas Wartawan Gelar Kongres JPFC ke-VI Badan Narkotika Nasional Kota Banda Aceh Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba Di Balai Besar Lido Bogor

METROPOLIS · 7 May 2025 15:12 WIB ·

Zulfikar Aziz Dukung Beut Kitab Masuk Kurikulum Sekolah Reguler di Aceh Besar


 Seorang ustadz sedang mengajarkan kitab kuning kepada santriwati di pesantren Modern Al-Manar, Aceh Besar, Selasa (6/5/2025). (FIRHAN FARABI/RAKYAT ACEH) Perbesar

Seorang ustadz sedang mengajarkan kitab kuning kepada santriwati di pesantren Modern Al-Manar, Aceh Besar, Selasa (6/5/2025). (FIRHAN FARABI/RAKYAT ACEH)

JANTHO (RA) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Besar, Zulfikar Aziz, SE, menyatakan dukungannya terhadap rencana Pemerintah Kabupaten Aceh Besar untuk memasukkan pembelajaran beut kitab ke dalam kurikulum sekolah reguler jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pernyataan dukungan ini disampaikan Zulfikar menanggapi pidato Bupati Aceh Besar, Muharram Idris—yang akrab disapa Syech Muharram—dalam forum Rembuk Pendidikan Aceh Besar Tahun 2025, yang digelar di Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Sabtu (3/5/2025).

Dalam forum yang mempertemukan pemangku kebijakan, akademisi, pendidik, dan tokoh masyarakat tersebut, Bupati Muharram menyampaikan pentingnya revitalisasi nilai-nilai pendidikan keislaman berbasis lokal yang telah lama hidup di tengah masyarakat Aceh, salah satunya melalui penguatan beut kitab—tradisi belajar ilmu agama melalui kitab-kitab klasik berbahasa Arab Melayu di surau, meunasah, atau dayah.

“Gagasan ini sangat baik dan strategis. Saya mendukung penuh jika pembelajaran beut kitab mulai diterapkan di sekolah-sekolah umum kita, tentu dengan perencanaan dan kurikulum yang disesuaikan,” ujar Zulfikar, Selasa (6/5/2025).

Zulfikar menilai bahwa memasukkan beut kitab dalam sistem pendidikan formal akan menjadi langkah konkret dalam memperkuat karakter keislaman generasi muda Aceh Besar. Menurutnya, sekolah tidak hanya berfungsi mencerdaskan intelektual siswa, tetapi juga membentuk akhlak dan moral yang kuat.

“Selama ini, beut kitab hanya berkembang di lembaga-lembaga pendidikan nonformal seperti dayah. Tapi banyak anak-anak kita yang tidak semua sempat mondok atau belajar di dayah. Jika pendidikan agama klasik seperti ini bisa kita hadirkan juga di sekolah reguler, maka nilai-nilai itu akan meresap lebih luas dan merata,” jelas politisi muda dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Ia menambahkan, banyak persoalan sosial yang timbul saat ini berkaitan dengan lemahnya pemahaman agama di kalangan generasi muda. Oleh karena itu, menurutnya, penguatan nilai keislaman perlu dimulai sejak dini, terutama melalui jalur pendidikan formal yang sistematis.

Zulfikar juga menekankan pentingnya pelatihan bagi guru-guru Pendidikan Agama Islam (PAI) agar memiliki kapasitas dalam menyampaikan materi kitab kuning secara kontekstual. Ia berharap guru-guru PAI nantinya menjadi garda terdepan dalam merealisasikan program ini.

“Di Aceh Besar banyak guru agama yang memiliki latar belakang pendidikan dayah. Ini adalah kekuatan kita. Tinggal bagaimana pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan bisa memfasilitasi pelatihan dan penyusunan modul yang tepat,” kata Zulfikar.

Zulfikar Aziz berharap Rembuk Pendidikan 2025 ini menjadi titik awal perubahan besar dalam sistem pendidikan Aceh Besar yang lebih berakar pada nilai-nilai lokal dan keislaman. Ia meyakini, jika dikelola dengan serius dan melibatkan semua pihak, kebijakan ini bisa menjadi model nasional dalam penguatan pendidikan agama di sekolah formal.

“Saya yakin ini bisa menjadi legacy besar bagi pemerintahan Syech Muharram. Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Dan dengan mengembalikan ruh pendidikan Islam ke sekolah-sekolah, kita sedang menyiapkan generasi Aceh yang cerdas,” ujar anggota DPRK Dapil Aceh Besar 6 yang meliputi Kecamatan Baitussalam, Kecamatan Darussalam dan Kecamatan Mesjid Raya ini.

Dalam rembuk pendidikan Tahun 2025 yang berlangsung di Gedung Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Sabtu (3/5/2025), Syech Muharram menyampaikan bahwa rembuk pendidikan dilakukan untuk mencari format yang sesuai memasukkan beut kitab dalam pembelajaran di sekolah reguler jenjang SD dan SMP.

“Adapun untuk jenjang SD kita berlakukan di kelas 4, 5 dan 6 sedangkan untuk jenjang SMP kelas 7, 8 dan 9. Tahap awal kita terapkan di titik sebagai pilot project,” tambahnya.

Syech Muharram menyampaikan kekhawatiran pada generasi muda yang masih belum memahami betul dalam hal Fiqah Ibadah, untuk itulah dilaksanakan beut kitab yang nantinya akan membimbing siswa sampai dengan praktik ibadah yang benar.

Kegiatan tersebut dihadiri para ulama, Plt. Sekda Aceh Besar, anggota DPRK Aceh Besar Komisi V, praktisi pendidikan, akademisi, kepala OPD, kepala sekolah dan seluruh undangan dalam acara rembuk pendidikan. (*)

Artikel ini telah dibaca 44 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Majelis Seniman Aceh Gelar Seminar Hikayat Aceh dan Hamzah Fansuri di Museum Aceh

24 May 2025 - 21:17 WIB

Griya Tuan Tapa, Rumah Singgah untuk Warga Aceh Selatan di Banda Aceh Diresmikan

23 May 2025 - 19:44 WIB

Aceh Telah Wisuda 1097 Siswa S1 dan S2 di Sekolah Lansia

23 May 2025 - 19:19 WIB

PLN dan Pemkab Gayo Lues Sepakati Kerja Sama Energi Terbarukan, Targetkan Kemandirian Energi

23 May 2025 - 16:22 WIB

Waspada Akun FB Palsu Atasnamakan Gubernur Aceh

23 May 2025 - 15:30 WIB

Badan Narkotika Nasional Kota Banda Aceh Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba Di Balai Besar Lido Bogor

23 May 2025 - 11:53 WIB

Trending di METROPOLIS