RAKYAT ACEH | SINABANG – Fasilitas Gedung Olahraga (GOR) Simeulue, dalam waktu dekat ini bakal difungsikan, untuk lokasi latihan beberapa cabang olahraga, setelah ditinjau mendadak Wakil Bupati, Nusar Amin dan Ugek Farlian, anggota DPRK setempat.
Bakal difungsikan fasilitas GOR Simeulue itu, disebabkan Kabupaten Simeulue menjadi tuan rumah pra kualifikasi Pekan Olahraga Aceh (Pora) salah satu cabang olahraga tingkat Provinsi Aceh, yang akan digelar pada Juni 2025.
Selain itu juga upaya untuk antisipasi, tidak disalahgunakan fasilitas GOR Simeulue, menjadi lokasi pelanggar syariat Islam dan lokasi tempat ternak serta tempat buang limbah sampah, juga dapat antisipasi dari kerusakan yang semakin parah dan tidak terkendali.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati, Nusar Amin, yang turut didampingi Ugek Farlian, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Simeulue serta Kadispora setempat, Kamis 8 Mei 2025, kepada Harian Rakyat Aceh.
“Harus segera, dalam waktu dekat ini untuk difungsikan dan dimanfaatkan fasilitas GOR Simeulue ini. Tidak ada tawar menawar, kalau tidak segera difungsikan, maka kerusakan akan semakin parah, sebab bila difungsikan secara otomatis perawatan juga sudah pasti,” kata Wabup Nusar Amin.
Bila perlu sebut Wabup Simeulue, untuk upaya difungsikannya GOR yang dibangun pada tahun 2019, senilai Rp 13 miliar bersumber dari anggaran DAK itu, nantinya bila ada pihak swasta yang berminat untuk mengelolanya, juga bakal direstui sehingga ada kelanjutan perawatan fasilitas itu.
“Kita ketahui, pada bulan Juni 2025, Simeulue menjadi tuan rumah Pra Kualifikasi Pora. Kita berharap GOR ini juga dapat difungsikan, karena berdekatan dengan laut. Bila perlu kedepannya GOR ini bisa dikelolah olehpihak swasta, sehingga ada perawatan secara berkelanjutan,” imbuh Nusar Amin.
Sementara Ugek Farlian, politisi partai PPP itu juga mengaku prihatin saat meninjau langsung kondisi GOR Simeulue, sebab saat memasuki lokasi GOR itu menemukan kerusakan fisik yang serius pada bangunan, sampah berserakan, tumbuhan liar, serta disambut gerombolan ternak kambing dilantai dua tempat penonton.
“Apapun resikonya, fasilitas GOR ini harus difungsikan, sebab kalau tidak difungsikan resikonya semakin parah kerusakannya. Dananya harus diupayakan dari sumber-sumber yang ada, baik itu dalam daerah, provinsi maupun ke pusat, termasuk pada APBK Perubahan. Apalagi dalam waktu dekat ini ada agenda kualifikasi pra Pora,” kata Ugek Farlian.
Sementara Syuhelmi Kadispora Simeulue, memaparkan tingkat kerusakan fasilitas GOR Simeulue sekitar 75 persen.
Seluruh kaca yang ada telah dirusak OTK. Instalasi listrik dan pintu telah raib digondol maling, juga termasuk atap telah rusak dan hilang diterjang angin kencang, sehingga menjadi lokasi tempat ternak warga dan lokasi yang nyaman bagi pelanggar syariat Islam.
“75 persen sudah rusak fasilitas GOR Simeulue. Banyak yang rusak dan hilang fasilitas disana. Kita sangat berharap kedepannya semoga ada sedikit dukungan dana untuk merawatnya. Bila tidak segera ditangani, maka akan semakin remuk kontruksinya. Perlu diketahui Simeulue menjadi tuan rumah Pra Kualifikasi Pora Cabang Olaharaga Dayung tingkat Provinsi Aceh, yang akan digelar pada Juni 2025 ,” imbuh Syuhelmi. (ahi/hra)