class="wp-singular post-template-default single single-post postid-140212 single-format-standard wp-custom-logo wp-theme-kobaran" >

Menu

Mode Gelap
Polres Bireuen Tangkap Empat Pelaku Curanmor Bupati Tagore Pastikan Seluruh Program Pertanian Berjalan Efektif Menlu Spanyol: Israel Seperti Ingin Ubah Gaza Menjadi Pemakaman Luas Stok Hewan Qurban 2. 486 Ekor di Lhokseumawe, SK Wali Kota : Memperhatikan Kesehatan Hewan PBB Sebut 9 Truk Bantuan ke Gaza Hanya ‘Setetes di Lautan Kebutuhan’

INTERNASIONAL · 21 May 2025 15:03 WIB ·

Menlu Spanyol: Israel Seperti Ingin Ubah Gaza Menjadi Pemakaman Luas


 Arsip - Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares. /ANTARA/Anadolu/py Perbesar

Arsip - Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares. /ANTARA/Anadolu/py

HARIANRAKYATACEH.COM – Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengatakan serangan militer Israel di Jalur Gaza “tidak masuk akal, kecuali jika tujuannya memang ingin mengubah Gaza menjadi pemakaman luas.”

“Sudah habis waktu untuk membuat pernyataan dan berkata-kata — situasi di Gaza terlalu serius,” katanya kepada wartawan di Brussels, Selasa, saat menghadiri pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa.

Atas dorongan Spanyol dan 16 negara lainnya, Uni Eropa pada hari yang sama sepakat untuk meninjau kembali Perjanjian Asosiasi dengan Israel, yang selama ini memberikan hak istimewa perdagangan kepada negara yang dibangun di atas tanah rakyat Palestina itu.

Pada Februari 2024, Spanyol dan Irlandia telah mengirim surat permintaan peninjauan terhadap perjanjian itu. Surat tersebut menyebutkan bahwa hubungan Uni Eropa dan Israel harus didasarkan pada penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Uni Eropa baru sekarang ini memutuskan untuk menindaklanjuti permintaan tersebut.

 

Menurut Albares, kini semakin banyak negara yang “siap” dan mulai sejalan dengan posisi Spanyol.

“Kita melihat tindakan sengaja dari Israel untuk menghambat bantuan kemanusiaan, dan secara langsung menyebabkan kelaparan,” tegasnya.

Ia menggambarkan situasi di Gaza sebagai “tak tertahankan, tak manusiawi, dan tak bisa dibiarkan,” serta mendesak Uni Eropa agar melakukan “segala hal yang mungkin” untuk segera menghentikan penderitaan itu.

“Jika warga Gaza tidak dibunuh oleh bom, mereka akan mati kelaparan atau karena tidak mendapat layanan kesehatan. Kita tak bisa menoleransi ini walau semenit pun,” katanya.

 

Albares mengatakan dia mengetahui Israel tengah menyiapkan sistem baru untuk distribusi bantuan kemanusiaan.

“Meski rinciannya belum jelas, sistem ini tampaknya tidak sesuai dengan prinsip kemanusiaan seperti netralitas, ketidakberpihakan, dan independensi, serta tidak memungkinkan distribusi tanpa syarat kepada seluruh warga yang membutuhkan,” katanya menambahkan.

Masih di hari yang sama, Inggris mengumumkan akan menghentikan sementara perundingan dagang dengan Israel.

Perdana Menteri Keir Starmer menyebut kondisi kemanusiaan di Gaza “tak dapat ditolerir.”

Sumber: Anadolu
ANTARA 2025

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Dirlantas Polda Aceh, Pemkab, Masyarakat Pidie serta Pidie Jaya Ikrar Komitmen Turunkan Laka Lantas

21 May 2025 - 23:39 WIB

BPMA Paparkan Peluang Investasi Migas Aceh pada Perwakilan Embassy dan Investor di IPA Convex 2025

21 May 2025 - 15:36 WIB

Warga Aceh Disekap dan Disiksa di Kamboja, Haji Uma Bertindak

21 May 2025 - 09:02 WIB

18 Nelayan Aceh Timur Kembali Ditangkap di Thailand, Anggota DPRK Lapor ke Haji Uma

20 May 2025 - 19:10 WIB

Usman Lamreung: Aceh Butuh Revisi UUPA untuk Kelola Migas Lepas Pantai

20 May 2025 - 18:29 WIB

PBB Sebut 9 Truk Bantuan ke Gaza Hanya ‘Setetes di Lautan Kebutuhan’

20 May 2025 - 15:22 WIB

Trending di INTERNASIONAL