PIDIE – Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (MAPESA) mendapatkan temuan baru di salah satu lokasi penyelamatan makam di Desa Cot Geunduek, Kecamatan Pidie dalam acara puncak Meuseuraya Akbar, Rabu (28/5/2025).
Temuan tersebut yaitu salah satu pemilik kubur di kompleks pemakaman tersebut merupakan penguasa pelabuhan di Pidie. Hal tersebut disimpulkan oleh Ketua MAPESA, Mizuar Mahdi, sesuai dengan inskripsi yang terpahat di batu nisannya atas nama Khan Bandar.
“Syah dan Khan adalah dua kata dengan makna yang sama, yaitu raja, amir, pemilik, atau penguasa,” ujar Ketua MAPESA, Mizuar Mahdi dalam keterangannya, Kamis (29/5).
Redaksi inskripsi yang terpahat di kaki sisi selatan batu nisan tersebut yaitu:
1. هذا نسان خان بندر
2. ابن عبد الله
3. ابن محمد شاه
Artinya “Inilah nisan Khan Bandar putra Abdullah putra Muhammad Syah”.
Sebelumnya, MAPESA mengadakan acara puncak Meuseuraya Akbar, yaitu meuseuraya atau penyelamatan makam di dua lokasi di Desa Cot Geunduek, Kecamatan Pidie, Rabu (28/5/2025).
MAPESA juga mencanangkan Desa Cot Geunduek sebagai Gampong Warisan Sejarah Aceh. Acara kemudian dilanjutkan dengan Khanduri jeurat di meunasah desa setempat yang dihadiri Bupati Pidie, Sarjani Abdullah serta pemberian santunan terhadap sejumlah anak yatim di desa tersebut. (rif)