class="post-template-default single single-post postid-130278 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Camat Pandrah Dukung Keuchik Pecat Aparatur Desa Meunasah Reudeup dengan Semena-mena Iphone Harga Mahal Tapi Tetap Laris Manis Patrick Kluivert Ungkap Para Sporter Indonesia Begitu Fantastis Diduga Tak Transparan, Masyarakat Meunasah Reudeup Berhasil Desak Keuchik Mengundurkan Diri Pj Gubernur Safrizal Sambut Dewan KEK, Dorong Pengembangan KEK Arun Lhokseumawe untuk Perekonomian dan Tenaga Kerja

METROPOLIS · 10 Jan 2025 23:06 WIB ·

Koalisi NGO HAM Dukung Dibentuknya Pansus DPRA Terkait Pertambangan di Aceh


 Koalisi NGO HAM Dukung Dibentuknya Pansus DPRA Terkait Pertambangan di Aceh Perbesar

BANDA ACEH l RAKYAT ACEH – Koalisi NGO HAM mendukung dibentuknya pansus DPRA tentang pertambangan di Aceh, akan tetapi tetap pada pemenuhan hak asasi dari masyarakat Aceh terhadap persoalan tambang dan masyarakat sekitar tambang.

Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Koalisi NGO HAM Aceh, Khairil Arista pada kegiatan Fokus Group Discussion (FGD) dengan tema “Pentingkah Tim Pansus DPRA Terkait Persoalan Tambang di Aceh” di Moorden Cofee Banda Aceh, Jumat (10/1/2025).

Selama ini, kata Khairil, perusahaan tambang di Aceh terkesan tidak dievaluasi dan dimonitor dengan baik oleh kementrian atau dinas maupun pengawas internal mereka, karena masyarakat tidak pernah mendapat laporan dan perbaikan kondisi dari hasil evaluasi monitoring tersebut.

Untuk itu penting masyarakat sekitar tambang untuk dilibatkan dalam tim Pansus sehingga dalam proses pengawasan dan evaluasi lebih terbuka dan menjawab persoalan yang ditimbulkan oleh kehadiran perusahaan tambang ditengah tengah masyarakat itu sendiri.

Tidak hanya itu, sebut Khairil Pertambangan legal maupun illegal harus dievaluasi, tidak tebang pilih sehingga hasil alam yang sudah dikeruk oleh perusahaan harus memiliki manfaatnya bagi rakyat Aceh.

“Bukan bencana dan ancaman resiko yang didapat oleh masyarakat sekitar dari kegiatan tambang”, ujar Khairil dihadapan puluhan Mahasiswa yang hadir dalam kegiatan FGD.

 

Flower Aceh Soroti Dampak Kesehatan Terhadap Perempuan dan Anak

Direktur Flower Aceh, Riswati yang ikut sebagai pemateri menyoroti dampak terhadap perempuan dan anak yang tinggal disekitar tambang memiliki kerentangan terhadap kesehatan.

Menurut Riswati, dampak dari Perusahaan tambang, selain bencana alam setiap tahun terjadi persoalan air bersih dan kesehatan masyarakat yang tinggal disekitar tambang khususnya perempuan dan anak akibat dari limbah perusahaan.

“Pada situasi ini, ketika persoalan lingkungan, udara dan air ikut tercemar akan berdampak langsung terhadap perempuan yang memiliki peran penting dalam rumah tangga, dimana air bersih tidak hanya untuk dikonsumsi akan tetapi juga untuk kelangsungan hidup keluarga seperti menyuci pakaian dan memasak”.

Dalam hal ini, Riswati juga menganggap Pansus tersebut penting namun tidak hanya mengurus persoalan perizinan dan investasi akan tetapi dampak lingkungan dan kesehatan harus dikedepankan dan dalam pelaksanaannya harus ada Perlindungan perempuan dan anak serta tidak tebang pilih.

 

Walhi Aceh Siap Bantu Pansus DPRA

Pada kesempatan yang sama Nasir Buloh Selaku Deputy Walhi Aceh selain mendukung pembentukan pansus DPRA terkait Pertambangan, jika diberi ruang pihaknya juga siap membantu Tim Pansus dalam proses pemantauan kegiatan pertambangan di Aceh.

“Bagi kami Walhi Aceh keberadaan Pansus untuk memperbaiki tata kelola pertambangan dan lingkungan di Aceh. Fungsi pengawasan terhadap sektor tambang ini adalah penting, karena sementara ini sektor menjadi primadona di Aceh, untuk itu bumi Aceh ini tidak akan selamat jika proses pertambangan tidak diawasi dengan ketat dan tegas,” tegas Nasir

Menurutnya, Walhi Aceh memiliki instrument tandingan untuk membantu kerja pansus, akan tetapi pihaknya juga menginginkan laporan kinerja pansus terdata dan terinput yang kemudian disampaikan secara terbuka kepada masyarakat sipil.

“Jika diberikan ruang, kami dapat memudahkan kerja pansus terhadap hambatan-hambatan dalam proses pemantauan Pansus dilapangan, karena kami memiliki data data terkait hal tersebut”, ujar Nasir.

Tidak hanya bagi Walhi Aceh, akan tetapi ia berharap Pansus tersebut juga dapat membuka ruang bagi semua kalangan masyarakat, Lembaga, LSM, praktisi juga akademisi serta mahasiswa untuk ikut terlibat dalam pengawasan dan keterbukaan informasi. Tutup Nasir Buloh. (ri/ma)

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Iphone Harga Mahal Tapi Tetap Laris Manis

12 January 2025 - 15:35 WIB

Pj Bupati Aceh Besar Hadiri Muswil III DMI Aceh

11 January 2025 - 14:53 WIB

DPC PPP Banda Aceh Adakan Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

11 January 2025 - 14:47 WIB

KIP Sampaikan Hasil Penetapan Gubernur Terpilih, Ketua DPRA: Akan Segera Diusulkan ke Presiden Melalui Mendagri

10 January 2025 - 16:51 WIB

Anggota DPR Aceh Waled Landeng Minta Pemerintah Prioritaskan Non ASN R2 Dan R3 JadiPPPK Penuh Waktu

9 January 2025 - 16:45 WIB

Menjaga Ketahanan Pangan, Pj Bupati Aceh Besar Panen Jagung di Lahan Lanud SIM

9 January 2025 - 06:38 WIB

Trending di METROPOLIS