class="post-template-default single single-post postid-133282 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Pergantian Plt Sekda Aceh, Fraksi PA Pidie Jaya Dukung Setiap Kebijakan Mualem-Dek Fadh Kapolres Abdya Cek Harga Bahan Pokok Jelang Ramadhan 30 Tim Ikut Turnamen Futsal Dua Putra Cup I, Perebutkan Total Hadiah Rp 25 Juta Dandim 0111/Bireuen Tinjau Lokasi RLTH TMMD Nyak Syi Ikut Retreat Di Akmil Magelang

NANGGROE BARAT · 21 Feb 2025 17:49 WIB ·

Satu Warga Simeulue, Produksi Limbah Sampah 0,5 Kilogram


 DLHK Simeulue dan Petugas Kebersihan Lapangan, sedang mengutip limbah sampah yang dibuang oknum tidak bertanggungjawab di area terlarang. Jumat 21 Februari 2025. (Ahmadi) Perbesar

DLHK Simeulue dan Petugas Kebersihan Lapangan, sedang mengutip limbah sampah yang dibuang oknum tidak bertanggungjawab di area terlarang. Jumat 21 Februari 2025. (Ahmadi)

RAKYAT ACEH | SIMEULUE – Hasil hitungan secara rata-rata pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten (DLHK) Simeulue, dalam durasi selama 24 jam, untuk satu orang warga pulau Simeulue, mampu memproduksi limbah sampah sebanyak 0,5 kilogram.

Produksi limbah sampah persatu orang itu, bila ditotalkan dengan jumlah penduduk sebanyak lebih dari 69 ribu jiwa yang tersebar di 138 desa dalam 10 Kecamatan di wilayah Kabupaten Simeulue, maka satu kali 24 jam dengan rata-rata produksi limbah sampah sebanyak 47 ton.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kabupaten Simeulue, Salmarita di dampingi Abdif, Duta Green Ambassador Tingkat Nasional, yang sedang melaksanakan kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional 2025, dikawasan pasar inpres Kota Sinabang, yang ditemui Harian Rakyat Aceh, Jumat 21 Februari 2025.

“Kalau kita rincikan satu kali 24 jam, satu orang warga Simeulue menghasilkan limbah sebanyak 0,5 kilogram. Bila kita totalkan dengan jumlah penduduk Kabupaten Simeulue sebanyak 69 ribu lebih, maka produksi limbah sampah dalam satu kali 24 jam, sebanhak 47 ton”, kata Salmarita.

Lebih lanjut sebut Salmarita, dari total 47 ton limbah sampah tersebut, yang dimobilisasi petugas untuk masuk ke Tempat Pembuangan Akhir atau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sebanyak 17 ton limbah sampah yang telah terkumpul pada titik-titik resmi di area publik serta limbah sampah yang resmi masuk dalam daftar pelanggan.

DLHK Simeulue yang juga sangat prihatin dengan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat, untuk penanganan persoalan limbah sampah yang tidak dipilah dan masih dibuang secara acak dan bertebaran diberbagai tempat, serta masih ada anggapan negatif dari masyarakat, bahwa persoalan limbah sampah itu urusannya pemerintah.

Padahal untuk urusan limbah sampah itu harus melibatkan semua lini dan unsur terkait serta menjadi tanggungjawab dalam lingkungan masyarakat itu sendiri, seperti ditingkat Pemerintahan desa untuk alokasikan dana desanya untuk menangani limbah sampah masyarakatnya.

Sebab limbah sampah rumah tangga yang dibuang serampangan, dapat menimbulkan bencana wabah penyakit menular dilingkungan masyarakat itu sendiri, serta dengan lingkungan yang terusik dari sektor limbah sampah yang tidak ditangani secara baik itu, nantinya akan menciptakan emisi global.

“Persoalan limbah sampah ini masih ada anggapan negatif dari masyarakat, bahwa itu urusan pemerintah. Padahal limbah sampah itu merupakan tanggungjawab dalam masyarakat itu sendiri, semua komponen dan lini harus berperan. Kita sarankan dana desa itu bisa diplotkan untuk menangani sampah yangnada didesanya, sebab limbah sampah itu salah satu faktor pemicu bencana kesehatan”, imbuh Salmarita.

Sementara pihak DLHK Simeulue yamg masih terbatas fasilitas untuk penanganan limbah sampah, yang idealnya membutuhkan 15 unit armada pengangkut sampah, namun yang tersedia saat ini hanya 5 unit armada, dan didukung 105 orang petugas kebersihan lapangan, yang bekerja selama 24 jam di area publik.

Dengan hadirnya duta Green Ambassador Tingkat Nasional di Kabupaten Simeulue juga dinilai memiliki andil dan terbantu, untuk edukasi dan sosialisasi di kalangan masyarakat luas dan generasi muda. “Dengan hadirnya duta Green Ambassador ini, sangat membantu untuk memberikan edukasi dan sosialisasi di kalangan masyarakat dan generasi muda kita”, tutup Salmarita.

Abdif, Duta Green Ambassador Tingkat Nasional asal Kabupaten Simeulue, juga menanggapi pentingnya lingkungan bersih itu merupakan tanggungjawab seluruh masyarakat yang mendiami wilayah kepulauan, saat ditemui Harian Rakyat Aceh, Jumat 21 Februari 2025.

“Kami selaku duta Green Ambassador tingkat Nasional yang berada di Kabupaten Simeulue, maka kami berupaya memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dan generasi muda, sangat pentingnya lingkungan yang bersih, sehingga nantinya kita harapkan kedepannya pulau Simeulue yang bersih dan ramah lingkungan. Sebab persoalan kebersihan itu tanggungjawab kita semua”, kata Abdif. (ahi/hra)

Artikel ini telah dibaca 92 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Demo Aliansi Siaga, Soroti PT Raja Marga dan Nasib Honorer Simeulue 

20 February 2025 - 19:04 WIB

Kerugian Kebakaran di Simeulue Capai Rp 29 Miliar

20 February 2025 - 18:09 WIB

Kawal Pemekaran Kota Meulaboh, Panitia Hadiri Munas Forkonas di Jakarta

20 February 2025 - 11:54 WIB

Ketua Dewan dan Sopir di Simeulue, Dukung Gubernur Aceh Hapus Barcode di SPBU

19 February 2025 - 18:34 WIB

60 Persen Rusak Fasilitas PDAM Tirta Fulawan

17 February 2025 - 19:02 WIB

34 Penindakan dan 315 Teguran Selama 7 Hari OPS Keselamatan Seulawah 

16 February 2025 - 18:37 WIB

Trending di NANGGROE BARAT